Bandar Lampung (Lampost.co) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Lampung bersiap menggelar debat publik kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di Hotel Novotel Bandar Lampung, Sabtu, 2 November 2024. Debat kandidat tersebut akan menggali mengenai persoalan hukum, pemerintahan, sosial, dan budaya.
Sementara itu, dua pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur Lampung siap mengikuti debat kandidat kedua. Kedua paslon itu, yakni nomor urut 1 Arinal Djunaidi dan Sutono. Serta paslon nomor urut 2 Rahmat Mirzani Djausal dan Jihan Nurlela.
Kemudian Rahmat Mirzani Djausal mengaku siap mengikuti debat dengan tema yang akan terusung. Ia sudah mempersiapkan diri, terutama memahami konteks dan tema debat. “Insyaallah kami siap,” ujar Rahmat Mirzani Djausal, Selasa, 29 Oktober 2024.
Kemudian ia menyambut baik mengenai tema yang terusung. Menurut Mirza, budaya Lampung merupakan identitas. Perwujudan budaya adalah karakter. Sehingga agar budaya tetap terjaga dan lestari, termasuk bahasa Lampung.
“Kalau enggak mau karakter kita sebagai masyarakat Bumi Ruwai Jurai hilang. Budaya dulu kita lestarikan,” katanya.
Sementara itu, Sutono mengatakan ia dan Arinal Djunaidi siap mengikuti debat kandidat kedua. Apalagi Arinal, menurut Sutono, yang berlatar belakang birokrat dan mantan gubernur Lampung. Sudah biasa menghadapi atmosfer tersebut. Karena setiap hari bekerja memimpin Bumi Ruwai Jurai saat menjabat.
“Ini sudah sehari-hari Pak Arinal. Insyaallah siap, mau debatnya besok pun kami siap. Mau bicara apa, tata kelola pemerintahan, seni budaya, sosial ekonomi. Kita siap,” ujar Sutono.
Tim Panelis
Kemudian Komisioner KPU Lampung Bidang Sosdiklih dan Parmas, Dedi Fernando, mengatakan. Debat kedua tergelar pada Sabtu, 2 November 2024 di Novotel, sama dengan lokasi debat pertama.
“Tema debat kali ini, hukum, pemerintahan, sosial, dan budaya. Kami berharap bisa tergali pandangan dari paslon. Terhadap-isu penting yang dihadapi dan dibutuhkan masyarakat,” ujarnya.
Kemudian KPU juga telah menyiapkan panelis dan tim perumus debat. Mereka yakni Yulianto, akademisi kebijakan publik FISIP Unila. Erina Pane, akademisi hukum dari UIN Raden Intan Lampung. Kemudian Rudy Lukman, akademisi hukum tata negara Unila. Lalu Lintje Anna Marpaung, akademisi hukum tata negara UBL, dan Asnani, akademisi perencanaan wilayah dan kota Itera.
Selanjutnya ia berharap, debat kandidat ini bisa membuka mata para warga Bumi Ruwai Jurai. Agar benar-benar menggunakan hak pilihnya. Apalagi, harapannya angka partisipasi pemilih tinggi karena mengerti konteks pilkada. Kemudian mengenal calon berdasarkan visi misi dan kapasitasnya. Karena para calon pemimpin ini akan membangun Provinsi Lampung selama lima tahun kedepan.
“Agar masyarakat bisa menilai. Dan memilih pemimpin yang sesuai dengan aspirasi mereka,” katanya.