Bandar Lampung (Lampost.co)–Tak lama lagi Ramadan berakhir. Banyak ibadah yang harus kita kerjakan, salah satunya salat kafarat Jumat terakhir Ramadan. Ini adalah ibadah sunnah yang terlaksana setelah salat Jumat pada pekan terakhir bulan suci Ramadan.
Salat ini namanya salat Al-Bara’ah dan bertujuan sebagai bentuk kafarat (pengganti) bagi salat fardhu yang pernah ditinggalkan atau tidak sah di masa lalu. Ibadah ini menjadi momen penting bagi umat Islam untuk membersihkan diri sebelum menyambut Idulfitri.
Hukum dan Keutamaan Salat Kafarat
Meskipun tidak terdapat dalil khusus dalam Al-Qur’an atau hadis sahih yang mewajibkan salat kafarat Jumat terakhir Ramadan, para ulama berpendapat bahwa ibadah ini sebagai bagian dari taubat dan penyempurnaan ibadah.
Keutamaan Sholat Kafarat:
- Sebagai Bentuk Taubat dan Istighfar
Berdasarkan hadis riwayat At-Tirmidzi: “Barangsiapa yang mengqadha sholatnya ketika ia mengingatnya, maka Allah Ta’ala akan mengampuni dosa-dosanya.” (HR. At-Tirmidzi) - Menutupi Kekurangan dalam Ibadah
Sholat ini dapat menjadi sarana untuk mengganti sholat yang pernah terlewat karena kelalaian atau kesibukan duniawi. - Meningkatkan Ketaqwaan dan Mendekatkan Diri kepada Allah
Dengan melaksanakan sholat kafarat dengan khusyuk, seorang Muslim menunjukkan komitmen untuk memperbaiki ibadahnya.
Niat Salat Kafarat Jumat
Sebelum melaksanakan sholat ini, niat harus dihadirkan dalam hati sebagai bentuk ketulusan dalam bertaubat:
اُصَلِّى سُنَّةَ الْكَفَّارَةِ عَنْ تَرْكِ الصَّلَوَاتِ الْفَرْضِيَّةِ أَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى
Latin: Ushollii sunnatal kaffaarati ‘an tarkis sholaatil fardhiyyati adaa-an lillaahi ta’aalaa.
Artinya: “Aku niat sholat sunnah kafarat karena meninggalkan sholat fardhu, sebagai bentuk ketaatan kepada Allah Ta’ala.”
Tata Cara Salat Kafarat
Sholat kafarat dilakukan sebanyak dua rakaat dengan urutan sebagai berikut:
- Takbiratul Ihram – Mengangkat tangan sejajar bahu atau telinga sambil mengucapkan “Allahu Akbar.”
- Membaca Doa Iftitah (sunnah) – Sebagai pembuka sebelum membaca Al-Fatihah.
- Membaca Surah Al-Fatihah – Dilanjutkan dengan surah pendek, dianjurkan membaca Surah Al-Kafirun pada rakaat pertama.
- Ruku – Membungkuk dengan posisi punggung lurus dan membaca “Subhaana rabbiyal ‘azhiim” tiga kali.
- I’tidal – Bangkit dari ruku sambil membaca “Sami’allaahu liman hamidah.”
- Sujud Pertama – Meletakkan dahi, tangan, lutut, dan kaki di lantai, membaca “Subhaana rabbiyal a’laa” tiga kali.
- Duduk di Antara Dua Sujud – Membaca “Rabbighfirlii warhamnii wahdinii warzuqnii.”
- Sujud Kedua – Sama seperti sujud pertama.
- Bangkit ke Rakaat Kedua – Mengulang tahapan seperti rakaat pertama, dengan Surah Al-Ikhlas setelah Al-Fatihah.
- Tasyahud Akhir – Duduk tasyahud dengan membaca doa dan shalawat Nabi.
- Salam – Mengakhiri sholat dengan mengucapkan “Assalaamu ‘alaikum wa rahmatullaah” ke kanan dan kiri.
Amalan Setelah Salat Kafarat
Setelah menyelesaikan salat kafarat, dianjurkan untuk memperbanyak doa, dzikir, dan istighfar, seperti:
- Membaca Istighfar 100 Kali
Astaghfirullaahal ‘azhiim wa atuubu ilaihi. - Dzikir Setelah Sholat
- Tasbih (Subhanallah 33x),
- Tahmid (Alhamdulillah 33x),
- Takbir (Allahu Akbar 34x).
- Berdoa Memohon Ampunan dan Keteguhan Iman
Allahumma innii zhalamtu nafsii zhulman katsiiran, wa laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta, faghfir lii maghfiratan min ‘indika warhamnii, innaka antal ghafuurur rahiim.
Salat kafarat Jumat terakhir Ramadan merupakan ibadah sunnah sebagai bentuk taubat atas kelalaian dalam salat fardhu. Meskipun tidak memiliki dalil khusus, salat ini tetap dianjurkan karena memiliki banyak keutamaan. Dengan melaksanakan salat ini dengan khusyuk, umat Islam dapat menyempurnakan ibadah di bulan Ramadan sebelum menyambut Idulfitri dengan hati lebih bersih.