• Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • E-Paper
Kamis, 09/10/2025 09:51
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
Home Tajuk Lampung Post

Alarm Keras untuk PGN

Dugaan kuat bahwa proyek pemasangan pipa gas milik PT Perusahaan Gas Negara (PGN) menyebabkan tersumbatnya saluran drainase

MustaanbyMustaan
29/04/25 - 17:57
in Tajuk Lampung Post
A A
pgn

Tim Dinas BMBK Lampung Tengah lakukan penggalian saluran drainase yang menjadi penyebab banjir di daerah Panjang, Bandar Lampung. (Lampost/Atika)

BENCANA banjir yang melanda kawasan Panjang, Bandar Lampung, beberapa waktu lalu mengungkap masalah serius dalam pelaksanaan proyek infrastruktur energi di Indonesia. Dugaan kuat bahwa proyek pemasangan pipa gas milik PT Perusahaan Gas Negara (PGN) menyebabkan tersumbatnya saluran drainase, memperburuk banjir, dan menimbulkan korban jiwa, harus menjadi alarm keras bagi seluruh pihak, baik korporasi, pemerintah daerah, maupun pusat.

Banjir kali ini bukanlah banjir biasa. Tiga warga kehilangan nyawa akibat air yang meluap deras ke permukiman mereka. Infrastruktur publik rusak, lingkungan sekitar tercemar, dan trauma sosial kini menghantui masyarakat setempat. Semua ini terjadi di tengah pembangunan yang ironisnya bertujuan untuk membawa kemajuan melalui distribusi energi yang lebih luas.

Proyek pipa gas seharusnya membawa manfaat bagi masyarakat, namun kelalaian dalam pengelolaan aliran drainase justru berubah menjadi bencana.

Pemasangan pipa tanpa memperhitungkan fungsi drainase menyebabkan air meluap dan membanjiri permukiman. Ini menunjukkan lemahnya kajian teknis di lapangan serta minimnya koordinasi antara pihak perusahaan, pemerintah daerah, dan masyarakat.

Pekerjaan pemasangan pipa terbukti mengabaikan aspek fundamental dalam tata kelola lingkungan yaitu mempertahankan kelancaran drainase. Saluran air alami atau buatan yang terganggu akibat pemasangan pipa tanpa perbaikan dan rekayasa teknik yang memadai berakibat fatal. Air hujan yang seharusnya mengalir lancar ke laut atau sungai akhirnya tertahan dan meluap, membanjiri pemukiman padat penduduk.

Bencana ini juga menunjukkan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam setiap proyek infrastruktur besar. Warga sekitar bukan hanya objek pembangunan, tetapi subjek yang berhak mengetahui, mengawasi, dan berpartisipasi dalam menjaga keselamatan lingkungan mereka. Setiap izin proyek harus dipublikasikan secara terbuka, begitu pula rencana mitigasi dampaknya.

Tiga korban jiwa bukan sekadar angka. Setiap kehilangan ini adalah tragedi yang menuntut pertanggungjawaban.

PGN sebagai pihak yang memasang pipa wajib bertanggung jawab penuh, tidak hanya dalam bentuk permintaan maaf, tetapi juga melalui pemulihan, kompensasi layak bagi korban, serta revisi total terhadap instalasi infrastruktur mereka.

Sementara bagi pemerintah, baik Kota Bandar Lampung maupun Pemerintah Provinsi Lampung, harus instrospeksi diri. Di mana pengawasan terhadap proyek ini. Apakah izin Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) benar-benar maksimal pengawasan implementasinya di lapangan. Kejadian ini memperjelas bahwa pemerintah gagal melindungi warganya dari proyek pembangunan yang mengabaikan aspek keselamatan.

Sikap pemerintah seharusnya jelas dan tegas untuk melakukan audit menyeluruh terhadap proyek PGN di wilayah tersebut. Memberikan sanksi administrasi maupun pidana jika ditemukan kelalaian, serta memaksa PGN memperbaiki seluruh sistem drainase yang terdampak. Tidak cukup hanya reaktif setelah tragedi, pemerintah harus membangun sistem pengawasan proyek infrastruktur yang ketat, transparan, dan melibatkan warga.

Kasus di Panjang harus menjadi momentum untuk mengevaluasi seluruh proyek utilitas publik di Indonesia.

Sudah terlalu sering pembangunan fisik dilakukan tanpa menghitung serius dampak terhadap lingkungan sekitar. Drainase, jalur air, dan keselamatan warga bukan sekadar formalitas dalam dokumen izin, tetapi harus menjadi prioritas dalam pelaksanaan di lapangan.

Tragedi di Panjang harus menjadi pelajaran besar bagi semua daerah di Indonesia yang sedang atau akan mengembangkan proyek infrastruktur serupa. Pembangunan tidak boleh sekadar mengejar target investasi atau pertumbuhan ekonomi, melainkan harus bertumpu pada prinsip keberlanjutan dan keadilan sosial.

Tags: BANJIReditorialgantikolompenyebabPGNrusaktajuk
ShareSendShareTweet

Berita Lainnya

dapur tradisi

Segubal, Dapur Tradisi Lampung Menuju Agenda Ketahanan Pangan

byMustaan
26/09/2025

Oleh :Erlina Rufaidah (Guru Besar Ilmu Ekonomi Pertanian Unila) dan Musta'an Basran (Penulis Budaya Lampung) DI tengah riuhnya wacana swasembada...

omon-omon

Pantang Omon Omon Perangi Korupsi

byMustaan
01/07/2025

PRESIDEN Prabowo Subianto mengumumkan “perang total” melawan korupsi saat meresmikan pembangunan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Istana Negara dan bukan...

kabinet

Matahari Kembar Kabinet Pemerintahan Prabowo

byMustaan
02/05/2025

FENOMENA matahari kembar pada kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto menjadi diskursus politik yang menarik. Istilah ini merujuk pada situasi ketika dua...

Load More

Berita Terbaru

Nilai Pasar Jay Idzes Buktikan Pemain Indonesia Bisa Bersaing di Level Tertinggi
Bola

Indonesia Kalah dari Arab Saudi, Jay Idzes Sebut Ini Belum Berakhir

byRicky Marlyand1 others
09/10/2025

Jakarta (Lampost.co) -- Kapten Timnas Indonesia, Jay Idzes, berkomentar tentang kekalahan skuadnya dari Arab Saudi pada laga pembuka Grup B...

Read moreDetails
Cuaca cerah menyinari Masjid Raya Lampung Al Bakri di Enggal, Bandar Lampung. (Foto: Lampost.co / Triyadi Isworo)

Kamis, 9 Oktober 2025, Lampung Cerah Berawan Berpotensi Hujan

09/10/2025
Pemprov Lampung Siapkan Langkah Terpadu Hadapi Potensi Banjir

Pemprov Lampung Siapkan Langkah Terpadu Hadapi Potensi Banjir

09/10/2025
latihan resmi timnas2

Susunan Pemain Indonesia Vs Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026

08/10/2025
Pemprov Lampung Diminta Tingkatkan Kesiapsiagaan Bencana

Pemprov Lampung Diminta Tingkatkan Kesiapsiagaan Bencana

08/10/2025
Facebook Instagram Youtube TikTok Twitter

Affiliated with:

Informasi

Alamat 
Jl. Soekarno – Hatta No.108, Hajimena, Lampung Selatan

Email

redaksi@lampost.co

Telpon
(0721) 783693 (hunting), 773888 (redaksi)

Sitemap

Beranda
Tentang Kami
Redaksi
Compro
Iklan
Microsite
Rss
Pedoman Media Siber

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.