Bandar Lampung (Lampost.co) — Perubahan besar di tubuh Timnas Indonesia, termasuk pemecatan pelatih Shin Tae-yong (STY) dan penunjukan Patrick Kluivert sebagai penggantinya, akhirnya dijelaskan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir. Dalam sebuah wawancara di kanal YouTube The Haye Way, Thohir membuka alasan di balik keputusan tersebut, yang ternyata berfokus pada ambisi besar membawa Timnas Indonesia ke tingkat dunia, yakni Piala Dunia dan Olimpiade.
Poin Penting:
-
Ambisi besar Erick Thohir bawa Timnas Indonesia ke Piala Dunia berturut-turut.
-
PSSI berfokus pada pengembangan tim usia muda, khususnya U-17.
-
Langkah PSSI sebagai strategi jangka panjang menjadikan Timnas Indonesia konsisten berkompetisi di level internasional.
Pergantian Pelatih Langkah Strategis
Pada 6 Januari 2025, PSSI resmi memutuskan menghentikan kontrak Shin Tae-yong dari kursi pelatih Timnas Indonesia. Keputusan ini datang di tengah perjuangan Timnas Indonesia dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, yang telah berlangsung beberapa waktu. Meski Shin Tae-yong mencatatkan sejumlah prestasi penting selama lima tahun melatih, seperti membawa Timnas Indonesia lolos ke Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, PSSI melakukan evaluasi mendalam dan memutuskan perubahan besar untuk mencapai tujuan yang lebih ambisius.
“Timnas Indonesia sudah berada dalam trek yang baik. Kami mulai melihat peluang besar untuk lolos ke Piala Dunia dan hampir berhasil masuk Olimpiade 2024,” kata Erick Thohir.
Baca juga: 5 Pemain Keturunan Siap Gabung Timnas Indonesia, Satu Terganjal Regulasi FIFA
Ia menambahkan meskipun Indonesia hampir lolos ke Olimpiade 2024, kegagalan tersebut menjadi titik balik merancang strategi jangka panjang demi Olimpiade 2028 dan Piala Dunia yang lebih dekat.
Lolos Piala Dunia dan Olimpiade
Erick Thohir secara blak-blakan mengungkapkan ambisinya membawa Timnas Indonesia ke Piala Dunia, bahkan dengan harapan mencapai dua kali berturut-turut. Dalam wawancara tersebut, ia menyatakan tujuan utamanya adalah menyiapkan skuad yang kompetitif, dengan menargetkan Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan 2030.
“Bagi saya, ini bukan sekadar soal kemenangan jangka pendek. Kami ingin Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia dua kali beruntun. Kami ingin menjadi negara yang konsisten di kancah sepak bola internasional,” ujar Thohir.
Namun, Thohir juga menekankan sepak bola bukan hanya soal kompetisi, tetapi juga tentang membangun kemitraan yang lebih kuat. Dengan kerja sama yang baik antara PSSI, pelatih, pemain, dan pihak-pihak terkait, ia yakin Indonesia bisa lebih berkembang di kancah internasional.
“Kami memiliki sejarah panjang dalam sepak bola. Jika kita bekerja sama dengan negara seperti Belanda, saya yakin ini akan membuka peluang tidak hanya bagi sepak bola, tetapi juga lebih dari itu, untuk hubungan kedua negara,” katanya.
Pelatih Baru Kembangkan Timnas Indonesia
Sebagai bagian dari perubahan besar ini, PSSI memutuskan menunjuk Patrick Kluivert, mantan bintang sepak bola asal Belanda, sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia. Kluivert, yang memiliki pengalaman luas di dunia sepak bola internasional, dipercaya akan membawa angin segar dalam strategi dan pengembangan tim.
Tidak hanya Kluivert, dua sosok berpengalaman lainnya, Alex Pastoor dan Denny Landzaat, juga menjadi asisten pelatih. Harapannya, kedua asisten pelatih dapat memberikan kontribusi signifikan dalam memoles kemampuan dan potensi skuad Garuda yang sedang berkembang.
Harapan Baru, Masa Depan yang Cerah
Keputusan PSSI melakukan perubahan besar di tubuh Timnas Indonesia bisa menjadi langkah strategis yang berfokus pada masa depan. Dengan adanya pelatih berpengalaman seperti Kluivert dan staf pelatih yang solid, Timnas Indonesia memiliki potensi besar lebih berkembang. Hal ini tidak hanya berdampak pada Timnas senior, tetapi juga untuk pembinaan usia muda, seperti fokus PSSI pada pengembangan tim U-17.
“Pembangunan tim harus mulai sekarang. Kami ingin mempersiapkan skuad Garuda yang akan mendominasi di level internasional untuk tahun-tahun mendatang, termasuk dengan mempersiapkan peluang lolos ke Olimpiade 2028,” kata Thohir.