Bandar Lampung (Lampost.co) — Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, mengatakan UMKM Lampung merupakan bagian penting dari potensi daerah ini. Terutama karena sebagai produsen komoditas unggulan nasional, terutama di sektor pertanian.
Ia menyebut, pada 2024 jumlah uang beredar di Lampung mencapai Rp483 triliun dengan Rp150 triliun atau 30 persen di antaranya di sektor pertanian. Namun, dia menyoroti masih rendahnya nilai tambah komoditas pertanian lokal.
“Banyak produk masih keluar dalam bentuk mentah, misalnya kopi green bean. Padahal harga produk olahan bisa dua kali lipat. Kami juga masuk lima besar produsen kakao, tapi belum ada produksi olahan yang masif,” ujar dia.
Mirza menuturkan, dengan jumlah total UMKM di Lampung yang mencapai 492 ribu unit seharusnya dapat mendorong hilirisasi produk. Namun, kenyataannya masih banyak UMKM yang belum mampu bertahan lama dengan daya saing dan kualitas SDM yang masih terbatas.
“Untuk itu butuh cara baru. Saya percaya, syarat Lampung tumbuh adalah UMKM harus tumbuh. Kami akan mencari investor untuk mempercepat perkembangan UMKM agar lebih masif dan menyerap banyak tenaga kerja,” ungkapnya.
Pihaknya kini tengah menyiapkan regulasi untuk memperkuat perlindungan UMKM guna menjawab persoalan akses pasar hingga akses modal.
Perluasan ruang pemasaran produk UMKM juga bakal terintegrasi dengan sektor pariwisata. Sektor pariwisata Lampung juga menjadi peluang besar. Hingga Juli 2025, tercatat 15 juta wisatawan domestik berkunjung ke Lampung.
“Para wisatawan ini adalah pasar potensial. Pemerintah akan memastikan belanja mereka mengarah ke produk lokal. Ke depan, pelaku pariwisata seperti hotel dan penyelenggara wisata akan kami dorong memberi ruang bagi UMKM dan ini perlu regulasi yang jelas,” kata dia.
Dia menambahkan, Lampung Begawi menjadi contoh nyata kolaborasi pemerintah, BI, dan pelaku usaha dalam memperkuat ekonomi daerah.
“Fokus kami adalah menciptakan tata niaga yang sehat dan mendorong UMKM agar berdaya saing. Pada akhirnya, daya saing produk adalah nomor satu,” kata dia.








