Bandar Lampung (Lampost.co) — Studio game independen Santa Ragione menghadapi masa sulit setelah judul horor terbarunya, Horses, gagal dirilis di dua platform distribusi game terbesar. Setelah diblokir Steam pada akhir November 2025, game tersebut kembali kandas. Hal ini terjadi ketika Epic Games Store membatalkan peluncuran hanya sehari sebelum jadwal rilis, 2 Desember 2025.
Dalam keterangan resmi, Santa Ragione menyebutkan bahwa Epic memutuskan untuk tidak mengizinkan Horses muncul di tokonya. Keputusan ini karena dianggap melanggar kebijakan tentang konten tidak pantas dan konten kebencian atau penyalahgunaan. Namun, studio menyayangkan keputusan tersebut karena mereka tidak mendapat informasi rinci mengenai bagian mana yang dinilai bermasalah.
Santa Ragione mengajukan banding, tetapi hanya 12 jam kemudian banding tersebut ditolak tanpa penjelasan tambahan. Situasi ini semakin mengecewakan mengingat Horses sebelumnya juga ditolak Steam meski pengembang menyatakan telah melakukan revisi pada konten sensitif.
Epic melalui email menyampaikan bahwa pengembang dapat memperbarui game agar sesuai pedoman. Santa Ragione mengaku tidak menerima arahan spesifik mengenai apa yang perlu diubah. Kebijakan Epic menyebut pelarangan konten yang menampilkan perilaku seksual eksplisit atau tidak sesuai batasan usia. Mereka juga melarang konten yang mempromosikan penyiksaan dan kekerasan terhadap hewan.
Di tengah kontroversi tersebut, Santa Ragione mempertanyakan konsistensi penilaian platform digital terhadap game non-mainstream yang mengandung simbolisme. Mereka menduga sorotan publik akibat pelarangan di Steam mungkin ikut memengaruhi keputusan Epic, meski hal itu belum dapat dipastikan.
Game Horor Surreal
Horses sendiri dikenal sebagai game horor surreal dengan unsur satir. Studio menggambarkannya sebagai kritik sosial melalui simbolisme manusia berkepala kuda yang tereksploitasi. Ini bukan sekadar tontonan kekerasan atau konten cabul seperti yang dituduhkan sebagian pihak.
Gagalnya rilis di dua platform besar membawa dampak signifikan pada rencana pemasaran dan keuangan Santa Ragione. Dampaknya sangat terasa terutama setelah pengembangan Horses berlangsung selama dua tahun dengan biaya sekitar USD 100.000.
Meski demikian, Santa Ragione tetap merilis Horses melalui GOG, Itch.io, dan Humble Store dengan harga USD 4,99 (sekitar Rp82.000). Kontroversi ini memicu perdebatan di komunitas game, terutama mengenai keseimbangan antara kebebasan berekspresi dalam karya seni dan kebijakan konten ketat yang diterapkan platform distribusi digital.
Kasus Horses menjadi pengingat bahwa pengembang indie masih rentan terhadap keputusan sepihak platform. Hal ini terjadi bahkan ketika sebuah game sudah siap diluncurkan dan mendapat dukungan komunitas.








