Bandar Lampung (Lampost.co)—Fenomena alam menarik kembali menghiasi langit Indonesia berupa Strawberry Moon, bulan purnama penuh kemunculan pada Rabu, 11 Juni 2025. Di Indonesiakemungkinan terjadi pada dini hari, 12 Juni 2025.
Meski namanya terdengar manis dan menggoda, Strawberry Moon bukan berarti bulan akan tampak merah muda. Nama ini berasal dari suku asli Amerika, khususnya Algonquin, yang menandai bulan purnama Juni sebagai waktu mulai panen stroberi liar. Tradisi ini kemudian terabadikan dalam kalender petani dan kini dikenal secara global sebagai istilah astronomi populer.
Bulan purnama Juni ini menjadi simbol musim panas di belahan bumi utara dan disebut Strawberry Moon karena berkaitan dengan siklus panen.
Baca Juga: Supermoon Terbesar dan Paling Terang di 2024, ini Waktunya
Posisi bulan yang dekat dengan cakrawala saat terbit memungkinkan masyarakat melihat bulan tampak lebih besar dan berwarna keemasan atau jingga, tergantung kondisi atmosfer.
Dilansir dari Space, bulan akan menutupi Antares, bintang terang berwarna kemerahan di rasi Scorpius yang berjarak 550 tahun cahaya dari Bumi. Fenomena ini bisa terlihat di wilayah Indonesia, Australia, Selandia Baru, Papua Nugini, dan Pasifik Selatan. Wilayah-wilayah lain mungkin hanya akan melihat Bulan melintas dekat dengan Antares.
Tidak Ada Warna Merah Muda
Meskipun disebut “strawberry”, warna bulan tidak akan berubah menjadi merah muda. Efek atmosfer Bumi yang membelokkan cahaya saat bulan berada di dekat cakrawala bisa membuatnya tampak sedikit lebih jingga atau kemerahan. Namun ini bukan karena warna asli bulan berubah.
Fenomena ini menjadi salah satu dari 12 purnama penuh yang terjadi setiap tahun dan kerap dimanfaatkan sebagai momen edukasi astronomi maupun refleksi spiritual.
Bagi sebagian masyarakat, terutama yang percaya pada siklus energi alam, Strawberry Moon sebagai waktu untuk perenungan, menetapkan niat. Juga merayakan pencapaian kecil menjelang pertengahan tahun.
Di Lampung, langit cerah dan minim polusi cahaya menjadi faktor pendukung ideal untuk menyaksikan keindahan purnama. Warga di pesisir pantai, perbukitan, dan kawasan terbuka memiliki peluang besar melihat purnama dengan jelas.
Tips Menyaksikan Strawberry Moon
BMKG menyarankan masyarakat yang ingin menyaksikan fenomena ini untuk mencari lokasi terbuka, jauh dari lampu kota, dan mulai mengamati sejak matahari terbenam. Menggunakan kamera atau teleskop akan memperkaya pengalaman visual, namun pengamatan dengan mata telanjang tetap memungkinkan.
Strawberry Moon tidak hanya menghadirkan keindahan, tetapi juga menjadi pengingat hubungan manusia dengan alam. Dalam dunia yang serba cepat, langit malam selalu menyediakan ruang untuk jeda dan kekaguman.