Bandar Lampung (Lampost.co) — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung bersama Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) Lampung mengerahkan tim relawan untuk membantu penanganan banjir yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Selain itu, Lampung juga menyiapkan 50 relawan terlatih yang akan diberangkatkan ke tiga provinsi tersebut sesuai kebutuhan di lapangan.
Kepala BPBD Lampung, Rudy Sjawal Sugiarto, menyampaikan bahwa pihaknya telah mengaktifkan Posko Pusdalops selama 24 jam untuk memantau kondisi cuaca dan potensi bencana di wilayah Lampung.
Pemantauan ini dengan dukungan satelit cuaca serta pembaruan informasi dari BMKG secara real time.
Rudy mengingatkan masyarakat untuk selalu memantau perkembangan cuaca melalui kanal resmi BPBD dan BMKG, terutama karena musim hujan saat ini memasuki periode intensitas tinggi.
Menurutnya, kesiapsiagaan berbasis informasi akurat sangat penting untuk mengurangi risiko.
Dalam menghadapi puncak musim hidrometeorologi awal 2026, BPBD Lampung juga memperkuat koordinasi dengan TNI-Polri, berbagai forum relawan, serta Forum Pengurangan Risiko Bencana.
Serangkaian rapat telah mereka lakukan guna menyatukan langkah penanganan dan evakuasi ketika terjadi bencana.
Baca Juga:
Pemprov Lampung Berikan Bantuan Uang Tunai untuk Korban Bencana di Sumatera
Rencana Kontingensi Banjir
Rudy menambahkan bahwa Lampung telah memiliki rencana kontingensi banjir sejak 2022, yang menjadi acuan berbagai instansi saat melakukan penanganan darurat.
Berbagai simulasi evakuasi pun telah terlaksana di daerah-daerah yang termasuk zona merah hidrometeorologi.
Ia menjelaskan, hampir seluruh kabupaten/kota di Lampung kini masuk kawasan rawan hidrometeorologi akibat meningkatnya curah hujan sejak Oktober. Untuk itu, masyarakat agar tetap waspada dan tidak meremehkan potensi bencana.
Lampung juga mengajukan dukungan kepada BNPB terkait penggunaan teknologi modifikasi cuaca jika hujan ekstrem meluas. Selain itu, daerah ini akan menerima tambahan delapan unit kendaraan operasional untuk memperkuat respons cepat bencana.








