Jakarta (Lampost.co) – Nama selebgram Safa Marwah mendadak menjadi sorotan publik nasional.
Ia terseret isu dugaan wanita simpanan eks Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Menanggapi isu tersebut, Safa akhirnya angkat bicara. Ia menegaskan tidak takut jika harus dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi.
Poin Penting
- Safa Marwah terseret isu simpanan Ridwan Kamil
- Safa menegaskan tidak takut jika dipanggil KPK
- Tidak ada surat pemanggilan resmi dari KPK
- Safa membantah memiliki hubungan spesial
Perempuan berusia 28 tahun itu membantah memiliki hubungan spesial. Ia menyebut pemberitaan akun gosip sengaja menggiring opini publik.
Selain itu, Safa menilai tudingan tersebut tidak memiliki dasar kuat. Ia mengaku tidak pernah mencari keuntungan dari isu tersebut.
“Kalau memang tidak ada apa-apa, kenapa harus takut? Saya tidak pernah memfitnah atau mencari keuntungan,” kata Safa kepada awak media di kawasan Tendean, Jakarta Selatan pada Senin, 29 Desember 2025.
Lebih lanjut, Safa menanggapi isu pemanggilan dari KPK. Ia menegaskan belum menerima surat resmi dari lembaga antirasuah.
Menurutnya, kabar pemanggilan tersebut hanya spekulasi warganet. Ia menilai isu tersebut sengaja dibesar-besarkan.
“Tidak ada surat dari KPK. Isu saya sudah dipanggil itu tidak benar. Kalau memang dipanggil, saya sangat siap,” tuturnya dengan nada tegas.
Safa kembali membantah tudingan sebagai wanita simpanan Ridwan Kamil. Ia menegaskan hubungan mereka hanya sebatas pertemanan.
Menurut Safa, tidak ada ikatan khusus di antara mereka. Ia mengaku sedih karena menjadi sasaran kemarahan warganet.
“Sebetulnya (isu jadi wanita simpanan Ridwan Kamil) hanya gosip. Saya sedih banget jadi salah sasaran netizen Indonesia, padahal saya dan beliau hanya teman,” ungkap Safa.
Lebih jauh, Safa mengakui isu tersebut berdampak emosional. Tekanan tidak hanya dirasakan dirinya, tetapi juga keluarga.
Ia menyebut orang tuanya ikut terkena imbas gosip tersebut. Lingkungan sekitar turut mempertanyakan kebenaran kabar itu.
“Sedih dan malu banget. Keluarga juga bertanya-tanya, ‘Ini enggak betul kan?’. Orang tua saya sedih karena jadi omongan tetangga dan teman-teman di WhatsApp. Padahal gosip itu salah besar,” tutupnya.








