Bandar Lampung (Lampost.co)– Tes Penalaran Kuantitatif (PK) dan Penalaran Matematika (PM) dinilai menjadi jenis yang paling sulit bagi sebagian peserta UTBK 2024.
Penalaran matematika sendiri merupakan salah satu sub tes yang harus peserta kerjakan pada sesi kedua setelah Tes Potensi Skolastik (TPS).
Penalaran kuantitatif dan penalaran matematika masing-masing berjumlah sekitar 20 soal yang harus selesai dalam waktu 30 menit.
Baca juga: SMAN 1 Way Serdang Wakili Mesuji Lomba Tingkat Provinsi
Selain penalaran kuantitatif dan matematika, dalam TPS terdapat juga subtes lain yakni penalaran umum, pemahaman baca dan menulis, serta memahaman umum.
Salah seorang peserta UTBK Asal Metro, Billi Fadel Muhammad, mengatakan tes PKPM menjadi soal tersulit. Karena harus membutuhkan penalaran yang kuat dalam memahami rumus.
Selain itu keterbatasan waktu juga menjadi kendala dalam pengerjaan soal ini.
“PKPM ini saya kurang logis untuk pemahaman soal-soal MTK. Mungkin karena saya kurang belajar dan latihan soal,” ujar Billi usai mengikuti Tes UTBK gelombang kedua di UPT TIK Unila pada Kamis, 16 Mei 2024.
Untuk persiapan Billi mengaku sudah memaksimalkan belajar secara rutin sejak memasuki semester 2 di kelas 12.
Menurutnya, sebentarnya tidak terlalu susah kalau kita belajar dan berusaha.
“Yang susah PKPM, untuk kurang logis untuk matematika, karena saya kurang belajar dan latihan soal,”akunya.
Ia mengaku hanya belajar secara otodidak dengan membaca buku, latihan soal try out, hingga mencari referensi dari website dan juga YouTube.
“Bismiillah optimis, rencananya saya mau daftar di Unila sama Unsri. Kalau prodinya ya, adalah,” kata Billi yang merupakan lulusan SMAN 3 Metro tersebut.
Kampus Tujuan
Hal senada juga diungkapkan peserta UTBK asal Natar, Mardhatillah Arfi. Arfi mengaku cukup di buat kerok dengan soal penalaran kantitatif dan matemetika pada UTBK tahun ini.
Alumni SMAN 1 Natar itu menyebut, ada waktu sektar 3 jam setengah untuk merampungkan semua soal yang tersedia.
Meskipun sudah mengikuti bimbel, namun hal itu tidak lantas membuatnya bisa mengerjakan seluruh soal dengan maksimal.
“Ada beberapa yang menurutku susah, terutama PKPM. Tapi selebihnya insyaallah bisa,” kata dia.
Berangkat sejak pukul 05.00 WIB pagi bersama ayahnya, Arfi mengaku optimis tahun ini bisa berkuliah di kampus pilihannya yaitu Universitas Sriwijaya dan Unila.
“Kalau Unsri insyaAllah mau ambil psikolog, kalau Unila mau ambil Ilmu Komunikasi,” harapnya.
UTBK Gelombang Ke-2
Koordinator humas PMB Unila, Muhammad Komarudin, menyebutkan memasuki gelombang 2 pelaksanaan UTBK hari ini, tercatat sebanyak 12.559 peserta sudah melaksakan tes.
Sementara untuk jumlah peserta yang tidak hadir tanpa keterangan berjumlah 984 orang.