Sukadana (Lampsot.co) — Lampung Post dan Metro TV berkolaborasi mengadakan festival guru untuk menciptakan tenaga pendidik milenial berprestasi dan mampu beradaptasi di era digitalisasi.
Kegiatan Lamtim Teacher Fest 2024 ini dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2024.
Pemimpin Perusahaan Lampung Post, Iskandar Zulkarnain mengatakan, dengan tagline ‘Guru Hebat Milenial Berprestasi’ ini Lampung Post berkomitmen untuk menciptakan guru-guru yang hebat di era digitalisasi.
Baca Juga:Pelatihan Kurikulum Merdeka pada Guru Terlalu Singkat
“Dengan mengembangkan sayap pendidikan yang hebat di era digitalisasi, Lampung Post berkomitmen untuk merangkul dan menomorsatukan dunia pendidikan,” kata dia, Kamis, 30 Mei 2024.
Dia menambahkan, dengan masuknya perkembangan era globalisasi ini maka perlu ada peningkatan kompetensi secara hibrid.
“Kita harus siap akan terjadinya perubahan yang sangat luar biasa. Mungkin ini cara Lampung Post untuk menjadi wadah dan bisa menjadikan guru yang profesional dan melek akan digitalisasi,” tambahnya.
Kekompakan
Pada kesempatan yang sama, Ketua PGRI Lampung Timur, Dr. Agus Sujarwo, mengatakan perlu adanya kekompakan untuk mengedukasi para guru akan perubahan teknologi saat ini.
“Kita sama-sama membangun pendidikan di era digitalisasi, kita tidak bisa lepas dari teknologi dan media sosial yang begitu cepat melesat,” kata dia.
“Terlebih dalam kegiatan ini kita mencoba hal yang berbeda, melalui hibrid ini kita bisa memahami proses perubahan teknologi, sehingga guru-guru di Lampung Timur menjadi hebat,” imbuhnya.
Selain itu, dalam kegiatan Lamtim Teacher Fest 2024 ini, ada beberapa kompeten yang akan dikeluarkan dan menjadikan guru-guru semakin hebat.
“Tentunya dengan narasumber dan fasilitator yang profesional, nantinya bisa memberikan motivasi bagi para guru agar bisa menjadi tenaga pendidik yang luar biasa,” ungkapnya.
Ketua PGRI Provinsi Lampung, Ilyas Effendi mengatakan, peningkatan kompetensi sangat penting untuk menciptakan guru yang lebih profesional lagi.
“Meskipun saat ini sudah ada MoU di dunia pendidikan dengan Kapolri, akan tetapi intimidasi dan tekanan terhadap guru masih kerap terjadi di daerah,” kata dia.
Dia menyebut, jangan sampai sifat guru yang berbudi pekerti ini hilang karena membuat guru cuek akan tugasnya sebagai pendidik.
“Kalau guru sudah cuek terhadap anak didik, karena banyak tekanan yang membuat mereka tidak nyaman akan menjadi suatu hal yang buruk di masa depan. Kami berharap ada peningkatan kompetensi di dinas pendidikan dan para guru,” pungkasnya.