Jakarta (Lampost.co) — Prevalensi kasus stunting di Indonesia mengalami penurunan. Tercatat turun dari 24,4% pada 2021 menjadi 21,6% di tahun 2022.
Walaupun ada catatan positif, namun pemerintah terus menggencarkan target 17% pada 2024. Salah satu caranya yakni mengenalkan apa saja jenis makanan untuk bisa mencegah stunting pada anak.
Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis karena kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama. Sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak seperti tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya. Kondisi ini biasanya terjadi pada 1000 hari pertama kehidupan (HPK) dan apabila tidak tertangani maka akan berpengaruh terhadap tingkat kecerdasan anak dan status kesehatan saat dewasa.
Baca Juga:
Kibas Pelangi Klaim Turunkan Stunting
Salah satu faktor penyebab stunting adalah rendahnya tingkat asupan gizi, baik pada ibu hamil maupun anak. Seperti yang kita ketahui makanan bergizi tidak harus kita dapatkan dari makanan yang bernilai mahal atau dari impor.
Ada beberapa bahan makanan murah meriah dan mudah kita dapatkan di sekitar kita, yaitu:
1. Tempe dan tahu
Dengan memiliki kandungan protein setiap 100 gram untuk tempe kurang lebih sebesar 14 gram dan 100 gram tahu sebesar 10,9 gram.
2. Kacang-kacangan
Salah satunya kacang hijau yang setiap 100 gramnya memiliki kandungan protein sebesar 8,7 gram yang banyak digunakan sebagai PMT pada Posyandu Balita.
3. Telur
Telur ternyata juga dapat mencegah stunting. Salah satunya dengan menambahkan satu butir telur pada menu harian, baik untuk ibu hamil, ibu menyusui maupun balita.
4. Hati ayam
Ternyata dalam setiap 100 gram hati ayam mentah memiliki protein sebesar 27,4 gram jauh lebih tinggi proteinnya dari pada daging ayam, proteinnya sebesar 18,2 gram.
5. Ikan
Indonesia terkenal sebagai negara penghasil ikan. Salah satunya adalah ikan kembung yang nilai gizinya hampir sama dengan ikan salmon. Jadi tak harus merogoh kocek yang dalam untuk mendapatkan bahan makanan yang bergizi.
Selain makanan di atas, ASI juga tak kalah penting manfaatnya untuk menurunkan stunting. Anak tetap mendapat ASI sampai anak berumur dua tahun.
Selain itu, tetap berpedoman pada ISI PIRINGKU untuk setiap kali makan dengan 50 persen buah dan sayur dan 50 persennya karbohidrat dan protein.