Banda Aceh (Lampost.co)—Cabang olahraga (cabor) angkat berat Lampung menyumbang medali perunggu di kelas 47 kg putri.
Bertanding di Kompleks Stadion Harapan Bangsa (SHB), Banda Aceh, Senin (16/9/2024), lifter asal Lampung, Dwi Mardiana berhasil memperoleh perunggu di kelasnya.
Dwi Mardiana berhasil mengangkat total angkatan dalam tiga sesi, yakni squat, benchpress, dan deadlift 405 kg.
Perak menjadi milik lifter asal Riau atas nama Risa Oktaviani dengan total angkatan 470 kg. Sedangkan lifter Kalimantan Timur, Widari, merebut emas dengan total angkatan 505 kg.
Pelatih angkat berat Lampung, Edi Santoso, mengatakan pencapaian Dwi Mardiana adalah hasil yang terbaik.
Sebab, sejak awal pihaknya sudah memprediksi ada atlet juara dunia dari Kalimantan Timur dan ada atlet yang pindah kelas dari kelas 50 kg ke 47 kg dari Riau.
“Ini hasil yang terbaik untuk Dwi, karena kita sudah tahu juara I dan II. Karena kami olahraga yang terukur, jadi sudah tahu ya, musuhnya siapa, ngangkat bebannya berapa udah tahu,” katanya, Senin (16/9/2024).
Menurut Edi, sejak awal pihaknya sudah memprediksi juara I pasti Widari dari Kalimantan Timur karena ia juara dunia. Untuk juara II itu Risa dari Riau karena secara mengejutkan dia pindah kelas tadinya di kelas 50 kg turun ke 47 kg.
“Itu namanya strategi pelatih, Lampung apa yang mau di-switch atletnya itu-itu aja,” ujarnya.
“Kita benar-benar dikejutkan yang dari Riau turun kelas karena diunggulkan, tapi masih kalah sama Widari. Benchpress Widari itu mantap juga,” ujarnya.
Lampung masih berpeluang meraih medali dari lifter putra kelas 59 kg atas nama Albin Andrean Putra dan Doni Meiyanto dari kelas putra 66 kg.
“Kita berharap yang terbaik, mudah-mudahan mereka memberi yang terbaik dan siap tempur. Yang penting anak-anak siap fight dan memberi terbaik. Kami ini atlet udah pada senior, mereka menghasilkan perunggu saja sudah sangat baik,” ujarnya.