Bandar Lampung (Lampost.co) — Paket buah dengan harga serba Rp10 ribu untuk semua jenis kian banyak yang menggemarinya di Bandar Lampung. Selain itu bisa menjadi salah satu alternatif pilihan untuk membeli buah.
Harganya yang terbilang murah pun membuat masyarakat berbondong-bondong untuk membeli buah dengan porsi ekonomis itu.
Seperti di salah satu kios buah Rp10 ribu, Syahdu Fruits yang berlokasi di Jalan Panglima Polim, Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung.
Baca Juga:
Tidak Ditemukan Residu pada Anggur Muscat di RI, Singapura dan Malaysia
Buah yang mereka jual pun bermacam-macam seperti anggur, stroberi, pir, jeruk, kurma, apel, hingga beri.
Okta, pemilik kios buah tersebut mengaku penjualan buah Rp10 ribu ini sebagai trik penjualan untuk menarik para pembeli.
Okta mengklaim harga itu bernilai ekonomis dari pada pembeli yang merasa keberatan apabila buah saat ini dijual per kilo gram.
“Untuk peningkatan pendapatan dan pengunjung merasa membeli buah lebih murah dan terjangkau. Kalau untuk kiloan berat, kalau seperti ini Rp10 ribuan mereka suka karena buahnya macam-macam,” katanya, Jumat, 1 November 2024.
Okta mengakui buah paling banyak pengunjung beli yakni pir, apel, anggur, dan kelengkeng.
“Rata-rata orang beli tiga macam buah dengan nilai Rp30 ribu. Karena mereka bisa pilih banyak dibanding kiloan,” tuturnya.
Untuk pembeli, Okta menyebut dari berbagai kalangan baik anak muda hingga orang tua pun turut menikmati animo buah Rp10 ribuan ini.
“Sehari bisa 100 orang yang datang untuk beli buah, kadang katanya untuk acara atau seminar mahasiswa,” ungkapnya.
Sementara itu, Eli Septian, salah satu pembeli mengaku dengan buah Rp10 ribu dirinya bisa lebih bebas memilih jenis buah.
“Misal anggur itu sekilo bisa Rp30 ribuan tapi cuma dapat anggur, kalau begini (Rp10 ribu) bisa dapat tiga macam,” katanya.
Eli juga mengatakan bahwa selama ia membeli buah Rp10 ribuan, buah yang ia makan berkualitas dan layak konsumsi.
“Aman-aman saja sih sejauh ini. Mungkin juga pedagang pastinya nyarinya yang bagus ya. Kalau mereka jual yang jelek juga pasti enggak laku,” pungkasnya.