Jakarta (Lampost.co)— Pendakwah atau yang kerap di sapa Ustaz Adi Hidayat (UAH) buka suara usai ramai kabar dirinya ditunjuk menjadi utusan Khusus Presiden menggantikan posisi Gus Miftah. Dalam klarifikasinya, UAH menegaskan hal tersebut tidaklah benar.
UAH menyakini banyak sosok yang lebih pantas untuk mengemban jabatan sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
“Saya berkeyakinan, banyak orang yang lebih baik. Banyak orang yang lebih pantas dan berwawasan dengan posisi yang presiden maksud,” kata Ustaz Adi Hidayat.
Baca juga: Segini Gaji Gus Miftah Selama Menjabat Utusan Khusus Presiden
Kendati demikian, Ustaz Adi Hidayat berharap yang terbaik untuk negeri ini melalui siapa pun utusan presidennya. Ia pun berharap kebaikan yang bisa di kerjakan bersama tetap terlaksana tanpa menunggu perintah.
“Namun demikian adanya, tentu kita bersemangat mendoakan negeri ini. Mendoakan persatuan dan kebaikan-kebaikan yang mungkin bisa kita kerjakan secara kolektif,” ujarnya.
Sebelumnya, Nama ustaz Adi Hidayat belakangan ramai menjadi perbincangkan publik. Sebagai pendakwah yang layak menduduki kursi Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, sebagai pengganti Gus Miftah. Dengan berbagai pengalaman, ia terus membangun reputasi sebagai seorang ulama yang inovatif dan inspiratif. Adi Hidayat kita ketahui mendirikan Quantum Akhyar Institute, sebuah pusat kajian Islam yang berfokus pada pengembangan keilmuan berbasis Al-Qur’an dan hadis.