Metro (Lampost.co) — Pemerintah Kota (Pemkot) Metro memastikan perbaikan infrastruktur di Bumi Sai Wawai telah berjalan dengan baik dan memuaskan masyarakat.
Oleh karena itu, Wali Kota Metro Wahdi Sirajuddin melakukan peninjauan di beberapa titik lokasi perbaikan infrastruktur, untuk dan mengantisipasi hal-hal yang akan terjadi di Kota Metro, Rabu, 16 November 2022.
Wali Kota Wahdi melihat langsung kondisi jalan yang perlu segera diselesaikan perbaikannya agar akses masyarakat mulus dan pengendara merasa nyaman tanpa adanya jalan berlubang atau kerusakan jalan lainnya.
Wahdi juga memastikan perbaikan dan pelebaran jalan perlu adanya perhatian dan pengawasan. Proses perencanaan tersebut tidak lepas dari penganggaran serta tata laksana yang tepat melalui perundang-undangan.
Peran serta Wali Kota yakni mengawasi dan bertanggung jawab besar terhadap masyarakat. Sebab, pembangunan itu tidak hanya pembangunan fisik saja, namun non fisik juga tidak kalah penting.
Tujuan pembangunan berkelanjutan yang tertera dalam sistem development goal pada tahun 2030 yaitu konsentrasi pada pembangunan sumber daya manusia setra pembangunan lingkungan.
“Saya lahir di Kota Metro, maka tidak mungkin jika saya tidak melakukan perubahan di kota ini. Saya ingin kedepannya kota menjadi lebih elok dan lebih baik bagi masyarakat. Dengan harapan akses warga bisa pulih secepatnya,” ungkap Wali Kota Metro.
Dia menambahkan, untuk perbaikan Jalan Krakatau akan dibangun menggunakan rigid beton dengan ketebalan 25 cm agar jalan tidak cepat rusak.
“Nah untuk Jalan Kedai Buah akan dibangun menggunakan rigid sepanjang 72 meter dengan ketebalan 20 cm dan lantai kerja 10 cm,” tambahnya.
Pemkot akan melakukan perbaikan infastruktur jalan untuk mewujudkan salah satu misi Kota Metro yaitu meningkatkan kuantitas dan kualitas infastruktur secara efektif dan berwawasan lingkungan, katanya.
Wali Kota juga meninjau irigasi yang ada di Bumi Sai Wawai. Hal tersebut dilakukan untuk meminimalisir terjadinya banjir di Kota Metro lantaran ada penyempitan saluran irigasi di beberapa titik.
“Permasalahan drainase yang ditemukan yaitu adanya sampah rumah tangga yang menyebabkan penyumbatan aliran air dan banyaknya sedimen mengendap hingga terjadi pendangkalan. Kemudian ditemukan beberapa trotoar jalan yang jebol serta adanya kerusakan,” kata dia.