Bandar Lampung (Lampost.co) — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung mencatat selama November 2024, terjadi 13 bencana dengan 12 diantaranya merupakan angin kencang.
Kepala BPBD Provinsi Lampung, Rudy Sjawal Sugiarto mengatakan dari kejadian bencana tersebut setidaknya ada 163 unit bangunan mengalami kerusakan. Taksiran kerugian akibat bencana tersebut mencapai Rp20 juta.
Baca juga: Atap Baja Ringan Ruko di Keteguhan Ambruk Disapu Angin Kencang
Tercatat, di tiap daerah hampir alami angin kencang, meliputi Lampung Selatan 2 kejadian dan Lampung Timur 3 kejadian. Kemudian Lampung Tengah 4 kejadian, Lampung Barat 1 kejadian, Pringsewu 1 kejadian, Tulangbawang 1 kejadian dan tanah longsor di Bandar Lampung 1 kejadian.
“Angin kencang terjadi pada 1 November terjadi di Kecamatan Tanjungbintang dan Candipuro, Kabupaten Lampung Selatan. Menyebabkan 12 unit bangunan rusak. Lalu di Kecamatan Kota Gajah Lampung Tengah mengakibatkan 75 bangunan rusak,” katanya.
Kemudian 2 November terjadi di Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur yang menyebabkan 8 unit bangunan rusak. Di Kecamatan Bumi Ratu Nuban, Kabupaten Lampung Tengah mengakibatkan 17 unit bangunan rusak.
“Pada 3 November terjadi di Kecamatan Sragi, Kabupaten Lampung Selatan yang mengakibatkan 8 unit bangunan rusak. Kemudian tanggal 4 di Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu yang menyebabkan 6 bangunan rusak,” kata dia.
Selanjutnya 7 November angin kencang terjadi di Kecamatan Bekri, Kabupaten Lampung Tengah mengakibatkan 1 bangunan rusak. Kemudian tanggal 9 November angin kencang terjadi di Kecamatan Palas, Lampung Selatan tidak ada kerusakan.
“Pada 11 November angin kencang terjadi di Kecamatan Balik Bukit, Kabupaten Lampung Barat tidak ada kerusakan. Kemudian tanggal 16 November angin kencang terjadi di Kecamatan Menggala, Kabupaten Tulangbawang mengakibatkan 24 unit bangunan rusak,” lanjutnya.
Kemudian untuk tanah longsor terjadi di Kecamatan Tanjungkarang Barat, Kota Bandar Lampung. Mengakibatkan 1 unit bangunan rusak. Selanjutnya 26 November angin kencang terjadi di Kecamatan Pekalongan Lampung Timur mengakibatkan 11 unit bangunan rusak.
“Terakhir bencana terjadi di tanggal 28 November. Di mana angin kencang terjadi di Kecamatan Purbolinggo, Kabupaten Lampung Timur yang mengakibatkan 1 unit bangunan rusak,” jelasnya.
Ancaman Bencana Selalu Ada
Terpisah, Analis Bencana BPBD Provinsi Lampung, Wahyu Hidayat mengatakan saat ini Lampung memasuki bencana hidrometeorologi basah dengan iringan curah hujan yang tinggi.
“Dampaknya mengakibatkan beberapa bencana alam bawaan seperti banjir, tanah longsor dan puting beliung,” jelas dia.
Adapun untuk bencana longsor pihaknya melakukan deteksi di beberapa titik yang cukup berat ancamannya. Seperti di Lampung Barat, Tanggamus, dan Way Kanan.
“Di Lampung Barat sepanjang jalan antara Lampung Barat dan Pesisir Barat ada titik longsor. Meskipun sudah ada pencegahan dan mitigasi, namun ancamannya tetap ada,” jelas dia.
Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News