Bandar Lampung (Lampost.co)– Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung meminta kabupaten dan kota melakukan langkah antisipasi adanya gangguan tanaman pertanian pada kondisi cuaca ekstrem saat ini, khususnya di musim hujan.
Hal tersebut berdasarkan informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Bahwa, Provinsi Lampung pada Desember 2024 menjadi akhir tahun yang prediksinya cuaca hujan paling mendominasi.
Baca juga: BPBD Lampung Petakan Sawah Rawan Banjir Melalui Kajian Risiko
“Untuk ancaman yang dapat merusak tanaman sepertinya tidak begitu berdampak. Hanya saja memang harus terus kita antisipasi. Yakni dengan siaga di musim tanam,” ujar Plt Sekretaris Provinsi Lampung, Fredy, Kamis, 5 Desember 2024.
Fredy menjelaskan langkah antisipasi dan kewaspadaan di musim tanam kali ini harus kabupaten dan kota lakukan untuk meminimalisir kerugian. Seperti akibat gagal tanam dari dampak curah hujan tinggi.
“Untuk potensi gangguan tanam itu ada di daerah Lampung Selatan dan beberapa kabupaten lain. Nanti antisipasinya secara teknis dalam rangka musim tanam ini akan kita lakukan. Dan ada juga yang sudah kita antisipasi agar tidak menimbulkan kerugian,” katanya.
Menurutnya, selain gangguan pada musim tanam, ada juga potensi gangguan panen, yang akan terjadi salah satunya di Kabupaten Tanggamus.
“Di Tanggamus potensi gangguan panen akan terjadi akibat adanya banjir. Karena curah hujan tinggi. Tapi sudah ada beberapa langkah antisipasi yang pemerintah kabupaten setempat lakukan agar petani tidak gagal panen,” katanya.
Komoditas Pertanian Jagung Tak Berdampak Berarti
Selain padi, tambahnya, untuk komoditas jagung juga ia memastikan tidak ada ancaman berarti dari segi dampak musim hujan. “Masih bagus dan stabil. Jadi memang langkah awal harus antisipasi dan memperkirakan kondisi di lapangan,” kata dia.
Menurut dia, bila ada lahan persawahan yang mengalami fuso, maka pemerintah pusat dan daerah akan membantu petani melalui beberapa bantuan.
“Kemudian kami pemerintah daerah melalui dinas terkait bidang pertanian akan mengupayakan beberapa langkah penanganan dan pencegahan dini,” kata Inspektur Provinsi Lampung tersebut.
Yang pasti, tambah dia, petani pada musim tanam ini harus berhati-hati dan melihat daerah mana yang tidak banjir. Sehingga tidak ada gangguan tanam serta gangguan banjir.
“Jadi tidak akan mengganggu hasil panen kita. Harapannya memang sinergi antara pemerintah provinsi, kabupaten/ kota untuk sama-sama bisa memetakan rawan banjir. Atau dampak dari cuaca ekstrem ini dapat meminimalisir kondisi gagal panen atau gagal tanam,” tutup dia
Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News