Bandar Lampung (Lampost.co) — Sejumlah harga bahan pokok di Bandar Lampung mulai meroket menjelang Hari Raya Iduladha.
Plt Kepala Dinas Pangan Bandar Lampung, Mohammad Yusuf, mengatakan pada H-4 Iduladha sejumlah bahan pokok mengalami kenaikan harga.
Hal itu berdasarkan pantauan di tiga pasar dan satu lapak hewan kurban guna mengecek ketersediaan dan distribusinya.
BACA JUGA: Harga Cabai Merah di Pesawaran Melonjak Menjelang Perayaan Iduladha
Mulai dari Pasar Tamin, beras SPHP yang semula Rp54.500 menjadi Rp60.000 per 5 kilogram. Harga itu mengikuti kenaikan harga eceran tertinggi (HET) beras premium dan medium secara nasional.
Sementara harga gula dari Rp17 ribu menjadi Rp18 ribu per kg dan cabai caplak dari Rp40 ribu menjadi Rp60 ribu per kg. Lalu Cabai merah naik dari Rp38 ribu menjadi Rp50 ribu dan cabai rawit hijau dari Rp40 ribu menjadi Rp55 ribu.
“Untuk harga bawang merah naik dari Rp35 ribu menjadi Rp45 ribu per kg,” kata Yusuf, Kamis, 13 Juni 2024.
Kemudian di Pasar Way Halim, harga cabai caplak dan cabai merah turut naik dari Rp45 ribu menjadi Rp55 ribu, bawang merah dari Rp45 ribu menjadi Rp60 ribu. Lalu beras SPHP semula Rp54.500 menjadi Rp62.500.
Meski begitu, ada pula beberapa komoditas yang harganya turun, seperti beras medium asalan dari Rp12.500 menjadi Rp11 ribu per kg. Lalu aging ayam turun dari Rp30 ribu menjadi Rp27 ribu dan telur dari Rp28.500 menjadi Rp28.000 per kg.
Sementara untuk pengecekan di Pasar Tugu, dia mengklaim tidak terjadi peningkatan permintaan dan harga relatif stabil karena belum ada kenaikan. Di antaranya beras kualitas premium dan medium yang banyak tersedia.
Lalu untuk minyak goreng masih memiliki harga Rp16 ribu, gula pasir Rp17 ribu, telur Rp28 ribu, daging sapi Rp125 ribu,” ujar dia.
Antisipasi Beras
Dia mengaku tengah mengantisipasi kenaikan harga beras. Pasalnya, ketersediaan beras dari petani mulai menipis dan pemerintah menaikan HET.
Harga beras sempat turun karena banyak daerah panen raya, tapi sekarang mulai habis lagi. Pemerintah menetapkan HET beras yang naik menjadi Rp14.900.
“Kami harus persiapkan rasionalisasi karena di pasar pasti akan ada kenaikan dengan stok menipis. Semoga stok bisa sampai akhir tahun,” kata dia.