Bandar Lampung (Lampost.co)— Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung menyebutkan komoditas bawang merah menyumbang andil inflasi di Lampung sebanyak 0,21 persen pada Mei 2024.
“Bawang merah menjadi komoditas utama penyumbang inflasi pada Mei dari bulan ke bulan (mtm). Dengan andil sebesar 0,21 persen,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung Atas Parlindungan Lubis melalui keterangannya secara daring di Bandar Lampung, Senin, 3 Juni 2024.
Ia mengatakan, selain komoditas bawang merah penyumbang inflasi bulanan di Lampung. Ada emas perhiasan dengan andil 0,06 persen, kopi bubuk 0,04 persen.
Baca Juga : Tekan Inflasi, Pemkot Bandar Lampung Gelar Pasar Murah Putaran Kedua
Cabai merah 0,03 persen, dan sigaret kretek mesin sebanyak 0,03 persen.
“Untuk tingkat inflasi bulan per bulan (mtm) di Mei ini sebesar 0,08 persen. Sedangkan inflasi dari tahun ke tahun (yoy) sebesar 3,09 persen,” kata Parlindungan.
Parlindungan mengatakan berdasarkan kelompok pengeluaran yang memberikan andil tertinggi terhadap inflasi pada Mei 2024 secara bulan per bulan (mtm) adalah makanan. Minuman dan tembakau dengan andil inflasi 0,08 persen.
Bila melihat tingkat inflasi tahun ke tahun (yoy), bawang merah masih tetap menjadi komoditas utama yang memberikan andil inflasi sebesar 0,44 persen.
Kemudian beras dengan besaran andil 0,27 persen, bawang putih sebesar 0,20 persen. Kopi bubuk 0,17 persen, dan gula pasir sebesar 0,15 persen.
Menurutnya, bila dilihat dari inflasi antar wilayah cakupan indeks harga konsumen (IHK) di empat daerah pada Mei 2024.
Tingkat inflasi tahun per tahun (yoy) tertinggi terjadi di Lampung Timur sebanyak 4,41 persen. Terendah ada di Metro sebanyak 2,25 persen.
“Kalau inflasi bulan per bulan tertinggi (mtm) ada di Lampung Timur 0,24 persen. Kemudian yang terendah bahkan mengalami deflasi ada di Kota Metro sebesar 0,32 persen,” tambahnya.