Bandar Lampung (Lampost.co) — Provinsi Lampung memiliki potensi ekonomi syariah yang besar untuk bisa optimal. Ekosistem ekonomi itu terbangun berdasarkan nilai etika syariah, model bisnis inklusif, berkelanjutan, berkeadilan, dan berpihak pada kesejahteraan.
Pengamat Ekonomi sekaligus Peneliti Pusiban Institute Lampung, Asrian Hendi Caya, mengatakan perluasan penerapan ekonomi syariah di Lampung akan memberikan dampak positif signifikan terhadap perekonomian daerah.
“Potensinya sangat besar, apalagi jika berkembang lebih luas ke UMKM,” ujar Asriqn, Jumat, 27 Juni 2025.
Menurutnya, skema pembiayaan syariah memberikan peluang bagi UMKM untuk tumbuh maksimal. Namun, penguatan ekosistem ekonomi syariah perlu dukungan kemudahan akses terhadap lembaga keuangan syariah dalam memberikan fasilitasi transaksi.
“Ekonomi syariah itu di antaranya berbasis bagi hasil melalui syirkah. Bahkan, ada skema qordul hasan yang bisa UMKM akses,” kata dia.
Salah satu skema pembiayaan syariah adalah qordul hasan. Skema itu memungkinkan usaha mikro untuk melakukan pinjaman dengan pengembalian tanpa ada kelebihan nilai bayar.
Namun, implementasi ekonomi syariah memiliki sejumlah tantangan. Di antaranya masih terbatasnya lembaga keuangan syariah, baik skala kecil maupun besar. Termasuk pegadaian dan pasar modal syariah yang masih cukup sulit terakses.
“Literasi masyarakat soal ekonomi syariah juga masih kurang sehingga masyarakat masih banyak memilih pinjol sebagai alternatif yang mudah dan iming-iming menjanjikan,” ujarnya.
Sebagai pegiat ekonomi syariah, pihaknya bersama pemerintah daerah dan stakeholder terkait terus mendukung perluasan ekonomi melalui berbagai forum. Termasuk penyelenggaraan event atau festival ekonomi syariah.
“KDEKS, Baznas, Asbisindo, BI, OJK, PINBUK, semuanya terus kolaborasi untuk pengembangan ekonomi syariah agar edukasi dan sosialisasi semakin meluas,” kata dia.
(Silvia Agustina)