Bandar Lampung (Lampost.co) — Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Lampung memperkirakan sampai dengan saat ini perputaran uang telah mencapai sekitar 90 persen. Sebesar 90 persen tersebut berdasarkan perputaran uang untuk periode Ramadan dan Idulfitri 1445 hijriah.
“Kita perkirakan sampai saat ini sudah sekitar 80% hingga 90% perputaran uang yang terjadi selama Ramadan mendekati Idulfitri ini. Karena masyarakat banyak yang berbelanja untuk kebutuhan puasa dan Lebaran,” ujar Kepala Perwakilan BI Provinsi Lampung Junanto Herdiawan, Kamis, 4 April 2024.
Junanto mengatakan, BI Provinsi Lampung juga telah mendukung perputaran uang selama Ramadan hingga Idulfitri 1445 hijriah dengan mengedarkan Rp4,3 triliun uang kartal.
Baca Juga:
BI Buka Penukaran Uang di Mal, Permudah Masyarakat Jelang Lebaran
Jumlah uang dari BI tahun ini lebih besar 30% dari tahun lalu sebesar Rp3,3 triliun. Artinya kebutuhan uang untuk masyarakat Lampung tahun ini mengalami kenaikan.
BI juga selalu mendorong masyarakat untuk lebih menggencarkan transaksi secara digital melalui program QRIS atau Quick Response Code Indonesian Standard yang telah dicanangkan BI.
“Pembayaran secara non tunai menawarkan kepraktisan, efisiensi, dan menghemat waktu serta terhindar dari peredaran uang palsu,” kata dia.
BI Provinsi Lampung juga menyediakan layanan penukaran uang atau kas keliling yang terdapat di beberapa tempat, terutama pasar, mal, rest area dan Pelabuhan Bakauheni.
Untuk mengetahui jadwal layanan kas keliling dan pemesanan penukaran uang dari Bank Indonesia dapat mengakses melalui website pintar.bi.go.id.
Rp111 Triliun
Bank Indonesia pun mencatat realisasi penukaran uang dalam rangka hari Raya Idulfitri mencapai Rp111 triliun. Nilai itu dari 12 ribu orang yang menukarkan uang baru. Angka itu berpotensi akan terus meningkat di minggu terakhir Ramadan.
Kepala Direktur Eksekutif Pengelolaan Bank Indonesia, Marlison Hakim, mengatakan Bank Indonesia tahun ini melalui program Serambi menyediakan uang Rp197,6 triliun.
“Ini minggu terakhir sehingga memperkirakan akan makin banyak yang menukarkan,” ujar Marlison, Rabu (3/4).
Dia menilai antusiasme masyarakat tahun ini sangat besar dalam menukarkan uang. Kuota penukaran uang seringkali penuh, sehingga Bank Indonesia juga membuka layanan go show.
“Kami membuka layanan penukaran uang dan kami melalui web pintar. Itu untuk memudahkan dan memberikan kenyamanan kepada masyarakat agar bisa memilih lokasi dan jam sehingga dapat menyesuaikan,” ujar dia.