Bandar Lampung (Lampost.co) – Sensus Ekonomi 2026 menjadi salah satu kunci bagi pemerintah dalam menentukan arah kebijakan ke depan. Karena itu, pelaksanaan sensus sepuluh tahunan tersebut harus bisa dilaksanakan dengan sukses.
Pakar komunikasi, Mahpudi, mengungkapkan salah satu kunci keberhasilan sensus ekonomi ditentukan dari sosialisasi. Menurutnya, sosialisasi harus disertai edukasi informasi agar penyampaian pesan lebih optimal.
Untuk menyukseskan edukasi informasi itu, BPS perlu menjalin hubungan baik dengan media massa. Media memiliki kemampuan menyampaikan informasi kepada publik sehingga masyarakat memahami pentingnya sensus ekonomi.
“Segala sesuatu dari BPS adalah bahan berita yang sangat baik. Karena itu, BPS harus bisa bekerja sama dengan media massa,” ujar Mahpudi saat menyampaikan materi dalam Sosialisasi dan Publisitas Sensus Ekonomi 2026, Kamis, 28 Agustus 2025.
Ia menjelaskan, agar dapat menembus media massa, BPS perlu memahami isu yang memiliki nilai berita. Strateginya bisa dengan melibatkan tokoh masyarakat atau figur penting yang berpengaruh.
“Bisa juga melibatkan asosiasi pelaku usaha atau pengusaha sukses. Itu akan lebih menarik dan terdengar oleh kelompok pengusaha,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala BPS Lampung, Ahmadriswan Nasution, menyampaikan bahwa sosialisasi merupakan bagian dari rangkaian pelaksanaan sensus ekonomi sejak 2024. Tahun 2025 fokuskan pada tahap sosialisasi, sementara tahap pelaksanaan utama baru akan mulai pada 2026.
“Rangkaian sensus ekonomi sudah mulai dari 2024 untuk tahap persiapan, 2025 masuk tahap sosialisasi, dan 2026 pelaksanaan utama serta pengolahan data,” jelasnya.
Perekonomian
Ia menegaskan, sensus ekonomi sangat penting untuk menghadirkan data objektif mengenai kondisi perekonomian masyarakat. Hasilnya akan menjadi landasan pemerintah dalam menentukan kebijakan pembangunan.
Melalui sensus ekonomi, BPS menyediakan data dasar seluruh kegiatan ekonomi, termasuk usaha mikro, kecil, menengah, hingga besar, sebagai fondasi perencanaan pembangunan nasional dan daerah.
“Kecuali lapangan usaha A, O, T, seperti pertanian dan perikanan, administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib, serta aktivitas rumah tangga sebagai pemberi kerja,” ungkap Ahmadriswan.
Ia pun mengajak seluruh stakeholder, khususnya pemerintah daerah, untuk mendukung pelaksanaan sensus ekonomi. Menurutnya, partisipasi semua pihak sangat penting demi keberhasilan program nasional tersebut. (Umar Robbani)