Bandar Lampung (Lampost.co)–Harga telur ayam ras di pasaran kembali mengalami kenaikan. Di beberapa daerah termasuk Bandar Lampung, harga telur ayam bahkan menembus Rp29.000 per kilogram.
Ketua Pinsar Petelur Nasional (PPN) Lampung, Jenny Soelistiani mengatakan ada beberapa alasan harga telur melambung. Salah satunya karena adanya permintaan yang cukup tingggi.
“Harga telur naik karena memang permintaan yang tinggi saat ini,” ujarnya saat dihubungi Lampost.co pada Rabu, 28 Februari 2024.
Selain tingginya permintaan, naiknya harga telur ayam di Bandar Lampung dan sejumlah wilayah merupakan dampak dari cuaca ekstrem yang terjadi saat ini. Faktor cuaca yang tidak menentu menyebabkan beberapa komoditas mengalami kenaikan harga.
“Dalam cuaca hujan panas atau pancaroba berubah-rubah juga. Sehingga terjadi gangguan produksi telur di farm,” ujar Jenny.
Menurut Jenny, harga telur ayam sudah mengalami kenaikan sejak Oktober 2023 silam, di mana saat itu berlangsung El Nino. Kondisi cuaca tersebut menyebabkan banyak peternak melakukan afkir dini
“Untuk bisa bertahan menyesuaikan cash flow-nya, memang ada bantuan jagung impor. Tapikan tidak semua peternak mengakses jagung SPHP dari Bapanas. Karena tidak mengajukan dan tidak biasa mencampur pakan sendiri,” kata dia.
Naiknya harga telur di pasaran membuat para ibu rumah tangga mengeluh. Salah keluhan itu disampaikan Atika Sari (29) warga Bandar Lampung.
Menurutnya harga telur yang melambung menyebabkan pembengkakan pada pengeluaran sehari-harinya. Apalagi telur menjadi menu wajib yang harus selalu ada di rumahnya.
“Kami sekeluarga pecinta telur sih ya. Jadi kalau lagi naik begini harganya agak repot atur pengeluaran,” kata dia.
Ia berharap pemerintah segera melakukan sidak ke berbagai peternak ayam petelur untuk mengetahui langsung kondisi di lapangan. Sebab menurut Atika, harga telur akan terus naik hingga perayaan lebaran Idulfitri 2024.
“Mudah-mudahan ada solusi dari pemerintah agar harga telur ini nggak melambung terus,” katanya.