Bandar Lampung (lampost.co) — Sebuah stereotype menyatakan bahwa kaum ibu identik dengan boros dan tidak bisa mengelola keuangan dengan baik. Kaum ibu harus bisa menepis dan membuktikan stereotype tersebut keliru dengan menunjukkan kecerdasan finansial.
“Kaum ibu harus mampu mengelola keuangan keluarga supaya keluarga, bahkan anak-anaknya bisa merdeka finansial setelah dewasa,” kata Ketua Persatuan Istri Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (PIISEI) Provinsi Lampung, Marselina di Hotel Radisson, Kamis, 24 Oktober 2024.
Pada saat itu, PIISEI menggelar peringatan Hari Ibu bertema Ibu Cerdas Mengelola Keuangan yang terdiri atas seminar, pemberian bantuan anak asuh hingga fashion show.
Baca Juga:
Rerie: Perkuat Ketahanan Ekonomi untuk Antisipasi Tantangan Global
“Peringatan Hari Ibu yang kami dahulukan agar berbarengan dengan Hari Inklusi Keuangan,” ujarnya.
Marselina menekankan pentingnya kaum ibu pandai menabung atau mengelola keuangan, misalnya bermain saham dan tabungan emas. Untuk itu, para ibu mesti meningkatkan pengetahuan utamanya mengenai investasi yang menguntungkan.
“Pilihlah investasi yang liquid, seperti emas dan saham. Kapanpun ingin menjual, cepat laku dan bisa menguntungkan,” ujarnya.
Dari keuntungan yang ada, maka kaum ibu bisa merdeka finansial untuk kebutuhan sehari-hari tanpa harus bergantung penuh pada uang suami.
Menurut Marselina, investasi tersebut tidak menuntut modal besar. Misalnya saham, lanjut dia, bisa dengan biaya mulai dari Rp100 ribu. “Jika dari main saham bisa dapat keuntungan Rp100 ribu saja, sudah bisa untuk beli minyak goreng kan,” ujarnya.
Di sisi lan, jika ibu tidak merdeka finansial justru berpotensi bisa membebani anak ketika dewasa. “Sekarang banyak generasi sandwich yang memiliki beban tanggungan di keluarga yang banyak. Dampaknya kelas menengah turun,” kata Marselina.