• Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • E-Paper
Jumat, 13/06/2025 12:16
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
Home Ekonomi dan Bisnis

Kurang Air dan Cuaca Ekstrem Sebabkan Kualitas Gabah Rendah dan Gagal Panen

Adi Sunaryo by Adi Sunaryo
21/04/24 - 14:15
in Ekonomi dan Bisnis, Lampung, Lampung Tengah
A A
Hasil panen gabah petani Kampung Qurnia Mataram yang tidak maksimal.

Hasil panen gabah petani Kampung Qurnia Mataram yang tidak maksimal. Lampost.co/Raeza Handanny Agustira

Gunungsugih (Lampost.co): Petani Kampung Qurnia Mataram, Kecamatan Seputihmataram, Kabupaten Lampung Tengah mengalami gagal panen, akibat kekurangan air pada musim tanam rendeng periode ini. Sementara petani yang dapat memanen gabah hasil tanam tahun ini kualitasnya juga rendah.

Iwan, petani setempat mengatakan di saat petani setempat kekurangan air, di rasa tidak ada upaya yang pemerintah setempat lakukan.

“Penyuluh pertanian lapangan setempat pun tidak ada yang menunjukan batang hidungnya saat petani kebingungan dan kekurangan air,” katanya, Minggu, 21 April 2024.

“Nangis petani, gagal panen. Punya saya, dari setengah hektare cuma dapat 16 karung. Biasanya panen kami sampai 40 karung. Warna padinya juga kehitam-hitaman. Tidak cuma saya. Masih ada petani lainnya yang lebih parah dari ini,” kata Iwan.

Ia menerangkan penyebab gagal panen itu, selain karena kurang air, juga akibat terjadinya cuaca ekstrem. Setelah para petani malakukan tanam padi. Pihaknya juga tidak mempersoalkan terkait kurangnya ketersediaan pupuk subsidi.

Saluran Irigasi Tidak Terurus

“Soal pupuk kami bisa tanpa subsidi kok. Yang jadi masalah kan ketersediaan air. Aliran kami ini, dari KTM II Kampung Ono Harjo sama sekali tidak ada air yang mengalir ke lahan kami. Air cuma sampai Kampung Fajar Mataram. Boro-boro airnya petugas urus biar sampai di lahan kami, salurannya saja tidak terurus,” jelasnya.

Penyuluh Pertanian Lapangan ia nilai tidak pernah turun ke lapangan. Tidak pernah mengecek secara detail kendala yang petani setempat hadapi. Serta tidak pernah memberi imbauan kepada petani terkait hal-hal yang menjadi kebutuhan petani.

“Mana pernah PPL turun ke lahan kami. Padi yang kami tanam mau jebul (mulai berbunga) kemarin itu, terus cuaca panas tidak ada air. Ke mana mereka, hampir setengah bulan kondisi itu. Boro-boro ngasih imbauan, saluran air yang menuju sawah kami saja tidak terurus,” kata dia.

Menurutnya, ketidakhadiran PPL di tengah petani yang gagal panen itu terbukti dengan kegiatan tanam para petani setempat yang tidak serentak. Lalu, kondisi saluran irigasi yang tidak terurus serta petani yang masih kekurangan air.

“Kalau mereka (PPL) itu turun ke lapangan, tanam padi kami pasti bersamaan,” ujarnya.

Sementara, Masur yang juga petani Kampung Qurnia Mataram, juga menerangkan bahwa penyuluh pertanian lapangan tidak pernah menyambangi petani setempat. Akibatnya, petani selalu kekurangan air dan tidak ada solusi. Petani tidak memiliki tempat mengadu, terkait persoalan yang meraka hadapi.

“Sudah bertahun-tahun PPL tidak ada. Air itu, kalau tidak ada muntahan dari Merapi, tidak akan pernah sampai di lahan kami,” ujarnya.

Gagal panen petani setempat berdampak pada buruh giling padi keliling. Pasalnya, pemasukannya turun derastis, ketimbang musim sebelumnya. “Sepi, sehari dapet satu saja sudah bersyukur. Selain sudah banyak giling, petani juga lagi banyak yang gagal panen juga,” kata Baron, selaku buruh giling keliling.

Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News.

Tags: Berita Lampung TengahEkonomi dan Bisnisgagal panenIRIGASI
ShareSendShareTweet

Berita Lainnya

Kantor BPN/ATR Kabupaten Lampung Utara, Jumat, 13 Juni 2025. Doc. Lampost.co/ Fajar Nofitra

Target PTSL Lampura 2025 Turun, Hanya 500 Sertipikat Disiapkan

by Delima Napitupulu
13/06/2025

Kotabumi (lampost.co) — Target Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) di Kabupaten Lampung Utara (Lampura) tahun 2025 mengalami penurunan signifikan....

Masjid Agung Al Furqon dekat Kantor Pemerintah Kota Bandar Lampung cerah berawan. (FOTO: Lampost.co / Triyadi Isworo)

Cuaca Lampung Cerah Berawan Berpotensi Hujan Beberapa Wilayah

by Triyadi Isworo
13/06/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan prakiraan cuaca harian. Pada, Jumat, 13 Juni 2025, cuaca...

PLN UID Lampung Raih Penghargaan di TOP CSR Awards 2025

PLN UID Lampung Raih Penghargaan di TOP CSR Awards 2025

by Sri Agustina
13/06/2025

Bandar Lampung (Lampost.co)--PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Lampung kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah nasional. Melalui implementasi program...

Load More
Facebook Instagram Youtube TikTok Twitter

Affiliated with:

Informasi

Alamat 
Jl. Soekarno – Hatta No.108, Hajimena, Lampung Selatan

Email

redaksi@lampost.co

Telpon
(0721) 783693 (hunting), 773888 (redaksi)

Sitemap

Beranda
Tentang Kami
Redaksi
Compro
Iklan
Microsite
Rss
Pedoman Media Siber

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.