aBandar Lampung (Lampost.co)– Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura (KΡΤΡΗ) Provinsi Lampung mencatat hingga 31 Agustus 2024, seluas 4.614 hektare lahan sawah di Lampung terdampak banjir.
Kabid Tanaman Pangan pada Dinas KPTPH Provinsi Lampung, Ida Rachmawati mengatakan, dari total sawah seluas 15.705 hektare tersebut, ada 4.614 hektare yang terdampak puso atau gagal panen.
Baca juga: Waspadai Banjir Rob di 17 Wilayah Pesisir
“Rinciannya yang terdampak banjir seluas 9.547 hektare dan yang puso 4.140 hektare. Sedangkan yang terdampak kekeringan seluas 6.158 hektare dan 474 hektare mengalami puso,” ujar Ida, Jumat, 3 Januari 2025.
Ida merincikan sawah yang terdampak banjir ada di Kabupaten Lampung Barat 14 hektare. Kemudian Lampung Selatan terdampak 2.660 hektare dan puso 977 hektare. Sementara di Lampung Tengah terdampak 43 hektare dan puso 27 hektare.
Kemudian Lampung Timur terdampak 593 hektare dan puso 166 hektare, Lampung Utara terdampak 15 hektare puso 10 hektare. Lalu di Mesuji terdampak 5.851 hektare puso 2.902 hektare. Kemudian Pesawaran terdampak 67 hektare puso 30 hektare, serta Pringsewu 15 hektare terdampak banjir dan puso 3 hektare.
“Selanjutnya di Tulangbawang yang terdampak banjir 238 hektare dan yang mengalami puso 25 hektare. Berikutnya di Tulangbawang Barat yang terdampak banjir ada 50 hektare,” tambahnya.
Cadangan Benih
Guna mengantisipasi hal tersebut, pihaknya telah menyiapkan Cadangan Benih Daerah (CBD) bagi daerah yang mengalami dampak banjir dan kekeringan.
Di mana CBD tersebut telah Pemprov Lampung sediakan setiap tahunnya yang dimulai sejak 2020.
“Usulan yang sudah masuk untuk bantuan benih itu dari Kabupaten Mesuji 705 hektare. Ini kami berikan sesuai dengan usulan dari daerah karena mereka juga punya cadangan sendiri,” ujarnya.
Menurutnya terdapat prosedur bagi daerah yang ingin mendapatkan bantuan benih. Di mana setelah petugas lapangan menyatakan suatu lahan puso akibat terdampak hama atau bencana, maka pemerintah daerah bisa mengajukan.
“Karena ada prosedurnya, Bupati nanti meminta kepada provinsi minta cadangan benih daerah. Setelah benar-benar dinyatakan puso berdasarkan pernyataan dari petugas lapangan dari PUPT,” jelas dia.
Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News