Bandar Lampung (Lampost.co)– Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan, mendorong anak muda untuk memaksimalkan peluang bisnis di e-commerce atau perdagangan via sistem elektronik.
Zulhas,sapaan akrabnya, mengatakan online seller atau penjual di sistem elektronik di 2023 bertumbuh sebesar 6 persen.
“Dengan transaksi produk lokal mencapai Rp12,3 triliun di tahun 2023. Ini harus kalian maksimalkan sebagai anak muda dan juga mahasiswa,” kata Zulhas saat mengisi materi di Kebijakan di Bidang Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (E-Commerce) di Institut Teknologi Sumatera (Itera), Jumat, 6 September 2024.
Zulhas menyampaikan UMKM yang sudah terdigitalisasi hingga tahun 2023 sebanyak 27 juta UMKM.
Dari jumlah tersebut, pihaknya menargetkan di tahun 2024 ini mencapai 30 juta UMKM.
“Kita termasuk mahasiswa banyak yang harus dipikirin dan bisa dikerjakan untuk mencari potensi maupun peluang yang ada,” terangnya.
Zulhas menjelaskan pemerintah melalui Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 31 Tahun 2023 mendorong perlindungan UMKM, konsumen, dan pelaku E-Commerce dalam negeri.
“Karena harus diatur, untuk menjaga persaingan usaha yang sehat dan menghindari penyalahgunaan penguasaan data,” ucapnya.
Dalam permendag ini mengatur beberapa aspek, seperti harga barang jadi asal luar negeri melalui E-Commerce cross border memiliki harga minimal 100 dolar per unit.
Lalu pelaku E-Commerce juga diatur untuk wajib memberi informasi terkait legalitas usaha, standar, asal barang, dan lainnya.
“Dan juga kami mencegah predatory pricing atau peredaran yang belum memenuhi ketentuan di E-Commerce,” jelasnya.
Ia meminta zaman yang sudah berkembang cepat di era digitalisasi ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya agar Indonesia tidak hanya menjadi konsumen, melainkan ptodusen di dalam dan luar negeri.
“Dulu hanya penjualan melalui offline sekarang online ada E-commerce ada banyak sekali sistem perdagangan sistem bisnis yang berubah. Kalau kita tidak berubah ke arah sana kita akam ketinggalan,” tambahnya.
Sementara itu, Rektor Itera, Prof. I Nyoman Pugeg Aryantha berkomitmen, menjadikan mahasiswa dan alumninya untuk eksis di masyarakat dalam berbagai bidang, terutama di dunia entrepreneursip.
“Terlebih saat ini, teknologi sangat maju, dengan bekal ide, mahasiswa bisa dengan mudah menjalankan kegiatan kewirausahaan,” katanya.
Pihaknya juga sudah memulai memberikan dorongan dan apresiasi kepada mahasiswa yang memiliki inovasi di bidang kewirausahaan, dan mau membangun start-up.
“Tahun lalu ada 60 paket pelaku usaha mahasiswa yang kegiatannya didanai oleh Itera. Selain itu, sebanyak 150 start-up mahasiswa juga mendapatkan dukungan pendanaan,” jelasnya.
Untuk meningkatkan kegiatan kewirausahaan di kampus, dalam waktu dekat, Itera akan meresmikan penggunaan gedung training center.
“Itera di masa akan datang akan semakin kuat secara finansial, jika banyak alumni yang berkiprah sebagai wirausaha,” pungkasnya.