Kotabumi (Lampost.co): Pemkab Lampung Utara menggelar operasi pasar (OP) elpiji di empat titik di Kotabumi dan sekitarnya, Selasa, 9 April 2024. Kegiatan ini menyusul adanya kelangkaan serta melambungnya harga elpiji 3 kg di wilayah setempat.
Pantauan Lampost.co, pelaksanaan operasi pasar elpiji di Jalan Jeruk, Gang Jambu, Kelurahan Kelapa Tujuh, minat masyarakat cukup tinggi. Khususnya untuk memenuhi kebutuhan gas saat Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriah.
“Ya beginilah bang keadaannya. Kalau kemarin hanya 2 jam gas datang langsung ludes. Mungkin sudah kemarin membeli, makanya hari ini agak kurang warga yang membeli,” kata pengelola pangkalan, Sardi.
Menurutnya bagi warga yang akan membeli elpiji 3 kg, dengan syarat menunjukkan atau menyerahkan fotokopi KTP. “Itu pun (belinya) tidak boleh lebih dari satu, dengan harga sesuai HET yakni Rp18.000 per tabung. Yang tidak membawa fotokopi KTP, tidak akan kita beri,” terangnya.
Eci, warga setempat mengaku bersyukur dengan adanya operasi pasar elpiji 3 kg dengan harga sesuai HET. Pasalnya, sebelum adanya giat operasi pasar, masyarakat membeli dengan harga mahal di pasaran. Yakni di kisaran Rp25-30 ribu per tabung di warung.
Berita terkait: Sidak Elpiji 3 Kg di Lampung Utara Masih Ditemukan Pangkalan Nakal
“Kalau biasa beli ya Rp25-30 ribu per tabung. Itu pun kalau ada stoknya. Masih susah bang mencarinya,” kata dia.
Pemenuhan Kebutuhan Primer Warga
Kabag Perekonomian Sekretariar Kabupaten Lampura, Biantori bersama Kadis Perdagangan, Hendri mengaku kegiatan ini sebagai upaya pemenuhan kebutuhan primer masyarakat. “Ini wujud perhatian pemerintah daerah kepada masyarakat menjelang perayaan Lebaran 1445 Hijriah,” katanya.
Hendri menambahkan, pemerintah daerah berkomitmen untuk menyediakan kebutuhan dasar masyarakat, khususnya menjelang Lebaran. “Untuk pelaksanaan operasi pasar tahun ini, kita gelontorkan sebanyak 66 ton elpiji bersubsidi. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” kata dia.
“Tabung 3 kg ini khusus untuk orang miskin. Kalau yang merasa sudah cukup mampu ya mbok dikurangi penggunaannya. Ganti dengan gas merah,” pungkasnya.
Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News.