Bandar Lampung (Lampost.co) — Perencanaan keuangan menjadi instrumen penting bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Apalagi untuk mencapai kemapanan finansial dan keberlangsungan bisnis jangka panjang. Namun, perjalanan menuju kemapanan finansial tak lepas dari tantangan, terutama bagi pelaku UMKM.
Hal itu tersampaikan Sekretaris Umum Banom BPP HIPMI Syariah, Marviarum Eka Ramdianti. Ia menyoroti beberapa kesalahan fatal yang sering dilakukan UMKM dalam pengelolaan keuangan. Salah satunya adalah mencampur keuangan usaha dan pribadi.
“Ini paling banyak terjadi kesalahan, mencampur keuangan usaha dan pribadi.” ujarnya dalam Talkshow Festival Ekonomi Syariah Regional Sumatera, di Lampung City Mall Bandar Lampung, Selasa, 24 Juni 2025.
Kemudian ia menekankan pentingnya pemisahan rekening dalam pengelolaan keuangan pribadi dan usaha. Kesalahan lainnya yang juga sering dilakukan adalah menghabiskan keuntungan sesaat. Tanpa mengalokasikan sebagian keuntungan untuk kembali menjadi modal.
“Jika keuntungan terbagi dua untuk modal usaha dan keperluan, untuk nanti selanjutnya terevaluasi. Maka modal akan berkembang,” tuturnya.
Selain itu, banyak UMKM yang belum memahami laporan keuangan sederhana seperti modal dan keuntungan. Padahal, hal ini sangat krusial untuk evaluasi dan pengambilan keputusan.
Selanjutnya kurang strategi keuangan juga menjadi pengganjal tumbuhnya bisnis. Melalui pemahaman laporan keuangan, maka pelaku usaha akan mampu untuk menyusun strategi yang terarah.
Kemudian melakukan perencanaan keuangan yang cermat memberikan sejumlah keuntungan. Seperti, UMKM akan memiliki tujuan bisnis yang jelas dan terukur. Serta peluang lebih besar untuk mendapatkan pendapatan dari eksternal karena kesehatan finansial usaha terpantau.
“Yang terpenting, kinerja keuangan yang terpantau secara rutin memudahkan pelaku usaha. Terlebih untuk melakukan koreksi dan penyesuaian jika terjadi penyimpangan. Termasuk memastikan bisnis tetap berada pada jalur yang benar menuju kesuksesan,” katanya.








