Bandar Lampung (Lampost.co) — Pemerintah Provinsi Lampung pastikan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yakni Pertalite dan Bio Solar wilayah Lampung dalam kondisi aman.
Hal itu tersampaikan oleh Kabid Energi pada Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Lampung, Sopian Atiek. Ia mengatakan untuk kuota penyaluran bulanan yakni Pertalite dan Bio Solar pada Mei 2025 masih dibawah angka 90 persen.
“Kalau untuk BBM kita cukup aman, dari sisi stok penyalurannya masih dibawah kuota. Solar dan Pertalite masih aman,” katanya, Rabu, 11 Juni 2025.
Kemudian ia mengatakan terdapat beberapa penyebab yang membuat terjadinya antrian kendaraan pada beberapa SPBU saat mengisi BBM khususnya jenis Bio Solar. Misalnya adanya keterlambatan pengiriman BBM oleh Pertamina kepada SPBU.
Selain itu juga kendaraan yang memilih untuk mengisi BBM pada satu tempat. “Antrian penyebab nya ada beberapa macam. Kemungkinan yang pertama pengiriman yang telat jadi truk menunggu atau memang truk secara bersama pada SPBU yang sama,” jelasnya.
Namun ia mengatakan SPBU yang berada pada jalan lintas seperti By Pass Soekarno-Hatta, Kecamatan Panjang dan Kecamatan Teluk Betung mendapat kuota yang cukup banyak.
“SPBU daerah lintas seperti By Pass Soekarno-Hatta, Panjang, Teluk atau daerah industri memang mereka cari BBM yang dekat. Dan ini kuota nya lebih banyak dari SPBU yang bukan daerah lintas,” sambungnya.
Kuota BBM
Selanjutnya ia merincikan, untuk Bio Solar penyaluran hingga bulan Mei sebanyak 315.110 KL atau 39,28 persen dari kuota tahunan sebesar 802.204 KL. Sementara penyaluran dibulan Mei 66.234 KL atau 94 persen.
Kemudian untuk penyaluran Pertalite sampai dengan bulan Mei sebanyak 275.072 KL. Sementara untuk penyaluran khusus bulan Mei 55.819 KL atau 88,78 persen dari kuota tahunan sebanyak 784.883 KL.
“Masih dibawah kuota dan untuk pertalite lebih sedikit di 88,79 persen. Artinya cukup aman untuk sisa kuota kita sampai akhir tahun. Dan sisa ini untuk momen libur anak sekolah dan nanti libur akhir tahun,” katanya.
Lalu ia mengatakan, rata-rata penyaluran setiap hari per SPBU antara 12 ribu liter sampai 24 ribu liter. Dan terkirim setiap hari tergantung dengan kuota masing-masing. “Pertamina kirim sehari sekali. Satu minggu bisa 6 kali tergantung kuotanya, kalau kuota besar bisa sampai 7 kali,” katanya.
Namun ia mengatakan Pertamina memprediksi untuk penyaluran Bio Solar akan melebihi kuota hingga akhir tahun. Dan pihak nya siap jika harus melakukan pengusulan penambahan kuota.
“Memang Pertamina kemarin memprediksi pada triwulan tiga akan mendekati 100 persen, artinya bisa melebihi. Jadi triwulan 4 kalau memang perlu penambahan kita ajukan penambahan. Dengan melihat pertumbuhan ekonomi hingga pertumbuhan industri,” jelasnya.