• Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • E-Paper
Rabu, 24/09/2025 22:16
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
Home Ekonomi dan Bisnis

Petani Qurniamataram Gagal Panen karena Kurang Air-Cuaca Ekstrem

Penyebab gagal panen, tanaman padi kekurangan air pada musim tanam rendeng periode ini.

Isnovan DjamaludinRaeza Handanny AgustirabyIsnovan DjamaludinandRaeza Handanny Agustira
21/04/24 - 18:02
in Ekonomi dan Bisnis, Lampung, Lampung Tengah
A A
panen padi di Qurniamataram

Hasil panen padi petani di Kampung Qurniamataram, Kecamatan Seputihmataram, Kabupaten Lampung Tengah, yang tidak maksimal, Minggu (21/4/2024). Kegagalan panen padi itu karena tanaman padi petani setempat kekurangan air dan cuaca ekstrem. LAMPOST.CO/RAEZA HANDANNY AGUSTIRA

Gunungsugih (Lampost.co)—Petani Kampung Qurniamataram, Kecamatan Seputihmataram, Kabupaten Lampung Tengah, gagal panen. Penyebabnya, tanaman padi kekurangan air pada musim tanam rendeng periode ini.

Saat tanaman padinya kekurangan air, petani setempat merasa pemerintah tidak melakukan upaya apa pun saat itu. Bahkan, penyuluh pertanian lapangan setempat tidak ada yang menunjukkan batang hidungnya saat petani kebingungan dan kekurangan air.

“Nangis petani, gagal panen. Punya saya, dari setengah hektare cuma dapat 16 karung, biasanya panen kami sampai 40 karung. Warna Padinya juga kehitam-hitaman. Tidak cuma saya, masih ada petani lain yang lebih parah dari ini,” kata Iwan, salah satu petani padi di Kampung Qurniamataram, Minggu (21/4/2024).

Ia menerangkan penyebab gagal panen itu selain kekurangan air, juga akibat cuaca ekstrem setelah para petani menanam padi. Pihaknya juga tidak mempersoalkan kurangnya ketersediaan pupuk subsidi.

“Soal pupuk kami bisa pakai pupuk nonsubsidi kok, yang jadi masalah kan ketersediaan air. Aliran kami ini dari KTM II Kampung Onoharjo sama sekali tidak ada air yang mengalir ke lahan kami,” ujar Iwan.

“Air cuma sampai Kampung Fajarmataram, boro-boro airnya diurus petugas biar sampai ke lahan kami, salurannya saja tidak terurus,” ujarnya.

Minim PPL

Petani menilai penyuluh pertanian lapangan (PPL) tidak pernah turun ke lapangan. Mereka tidak pernah mengecek secara detail kendala petani. Kemudian mereka juga tidak pernah memberi masukan terkait hal-hal yang menjadi kebutuhan petani.

“Mana pernah PPL turun ke lahan kami. Padi yang kami tanam mau jebul kemarin itu, terus cuaca panas tidak ada air, ke mana mereka, hampir setengah bulan kondisi itu,” ujarnya lagi.
“Boro-boro ngasih imbauan, saluran air yang menuju sawah kami saja tidak terurus,” ujarnya.

Ketidakhadiran PPL di tengah petani yang gagal panen itu terbukti dengan kegiatan tanam para petani setempat yang tidak serentak. Lalu, kondisi saluran irigasi yang tidak terurus serta petani yang masih kekurangan air.

“Kalau mereka (PPL) itu turun ke lapangan, pasti kami tanam padi bersamaan,” ujarnya.

Sementara itu, Masur, petani lain dari Kampung Qurniamataram, juga menerangkan penyuluh pertanian lapangan tidak pernah menampakkan batang hidungnya di lahan pertanian mereka. Akibatnya, petani selalu kekurangan air dan tidak ada solusi.
Petani tidak memiliki tempat mengadu terkait persoalan yang mereka hadapi.

“Sudah bertahun-tahun PPL tidak ada. Air itu, kalau tidak ada muntahan dari Merapi, tidak akan pernah sampai ke lahan kami,” ujarnya.

Gagal panen petani setempat berdampak pada buruh giling padi keliling. Pasalnya, pemasukannya turun drastis ketimbang musim sebelumnya.
“Sepi, sehari dapet satu saja sudah bersyukur. Selain sudah banyak giling, petani juga lagi banyak yang gagal panen juga,” kata Baron, buruh giling keliling.

Tags: Gagalpadi. Lampung TengahPANENQurniamataram
ShareSendShareTweet

Berita Lainnya

Polda Lampung menunjukkan komitmennya dalam menjaga ketahanan pangan dengan meluncurkan program penyaluran beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) secara serentak di 15 kabupaten/kota se-Provinsi Lampung. Dokj/Polda Lampung.

Kick Off Penyaluran Beras,Polda Lampung Pastikan Aman Tersedia

byNur
24/09/2025

Bandar Lampung (Lampost.co)--– Polda Lampung menunjukkan komitmennya dalam menjaga ketahanan pangan dengan meluncurkan program penyaluran beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan...

MBG

Wihaji Pastikan Penyaluran MBG Tepat Sasaran dan Apresiasi Sinergi

byDenny ZYand1 others
24/09/2025

Lampung Tengah (Lampost.co) -- Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, Wihaji, meninjau langsung Satuan Pelayanan...

Keluarga Risiko Stunting

Wihaji Beri Bantuan Nutrisi dan Rumah Layak Huni bagi Keluarga Risiko Stunting

byDenny ZYand1 others
24/09/2025

Lampung Tengah (Lampost.co) -- Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, Wihaji, memberikan bantuan nutrisi dan...

Load More
Facebook Instagram Youtube TikTok Twitter

Affiliated with:

Informasi

Alamat 
Jl. Soekarno – Hatta No.108, Hajimena, Lampung Selatan

Email

redaksi@lampost.co

Telpon
(0721) 783693 (hunting), 773888 (redaksi)

Sitemap

Beranda
Tentang Kami
Redaksi
Compro
Iklan
Microsite
Rss
Pedoman Media Siber

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.