Bandar Lampung (Lampost.co) — Pemerintah menggencarkan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) sebagai salah satu upaya mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah. Program tersebut memberi kemudahan bagi pelaku usaha kecil terhadap akses permodalan untuk menggerakkan sektor produktif.
Sekretaris Provinsi Lampung, Marindo Kurniawan, mengatakan program KUR menjadi langkah konkret dalam memperkuat ekonomi masyarakat di berbagai sektor. Menurutnya, semakin banyak pelaku usaha kecil yang mendapatkan pembiayaan akan semakin besar pula potensi perputaran ekonomi di daerah.
“Penyaluran KUR memberi kemudahan bagi masyarakat untuk menggerakkan roda ekonomi. Meningkatnya aktivitas usaha kecil membuat perputaran dan pertumbuhan ekonomi daerah akan semakin baik,” ujarnya.
Realisasi penyaluran pendanaan itu terus terdorong, salah satunya melalui keterlibatan Lampung dalam kegiatan Akad Massal KUR 800.000 Debitur untuk penciptaan lapangan kerja dan peluncuran Kredit Program Perumahan (KPP).
Menurutnya, Lampung memperoleh kuota penyaluran KUR dalam program akad massal senilai Rp919 miliar dengan jumlah debitur 15.381 debitur.
Dalam akad massal tersebut, Pemprov Lampung menyerahkan KUR secara simbolis kepada empat penerima, yaitu Rahmat Hidayat sebesar Rp50 juta untuk usaha bengkel las dan Dina Ratnasari Rp50 juta untuk usaha furnitur. Kemudian Thian Saputra Rp20 juta untuk bengkel dan suku cadang motor, serta Muhammad Suharto Rp70 juta untuk usaha warung sembako.
Sementara itu, Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman, menjelaskan kegiatan akad massal tersebut merupakan bagian dari program nasional yang berlangsung serentak di 38 provinsi se-Indonesia.
“Sekitar 800 ribu pelaku UMKM dari Sabang sampai Merauke melakukan akad KUR secara serentak. Ini momentum penting untuk memperluas akses pembiayaan bagi pelaku usaha kecil di seluruh Indonesia,” kata dia.
Ia menambahkan, target penyaluran KUR pada 2025 mencapai Rp300 triliun dengan 60 persen di antaranya teralokasikan untuk sektor produksi. Hingga Oktober 2025, realisasi penyaluran secara nasional mencapai Rp218 triliun atau 72,6 persen dari target dengan lebih dari 3,7 juta debitur aktif.
Pemerintah juga menargetkan peningkatan porsi KUR sektor produksi menjadi 62 persen pada tahun depan.








