Bandar Lampung (Lampost.co) — Pelaku UMKM di Lampung didorong untuk meningkatkan pemahaman keuangan dan memperbaiki kualitas produk agar mampu bersaing di pasar nasional dan internasional.
Komisaris Independen Bank Tabungan Negara (BTN), Pietra Machreza Paloh, mengatakan BTN tidak hanya fokus pada pembiayaan perumahan, tetapi juga menyediakan layanan tabungan dan berbagai produk perbankan lainnya.
Ia meminta BTN dan Gerakan Restorasi Pedagang dan UMKM (Garpu) menyusun program pelatihan terpadu. Hal itu agar masyarakat memiliki pemahaman keuangan yang lebih baik atau financial awareness.
“Pelaku UMKM perlu mengerti cara mengelola keuangan dengan bijak. Jangan sampai kembali terjerat pinjol dan banyaklah bertanya,” ujar Pietra, saat sosialisasi program unggulan BTN bersama asosiasi dan pelaku UMKM di Kantor Cabang BTN Bandar Lampung, Kamis. 11 Desember 2025.
Ia menyampaikan harapan agar BTN tidak hanya mengejar keuntungan, tetapi juga menunjukkan empati dan membantu masyarakat mewujudkan impian, terutama dalam kepemilikan rumah.
Dia menilai sebagian produk lokal memiliki potensi besar, tetapi masih terkendala pada aspek kemasan dan standar kelayakan pemasaran.
“UMKM ini selalu punya masalah di packaging. Banyak produk belum mencantumkan nilai nutrisi, tanggal kedaluwarsa, atau sertifikasi halal. Ini yang membuat produk sulit masuk pasar internasional,” katanya.
Ia meminta Garpu menyiapkan pelatihan khusus mengenai pengemasan dan standar produk, mulai dari kopi, makanan ringan, hingga olahan pisang khas daerah.
Menurutnya, tiga masalah utama UMKM, yaitu permodalan, pemasaran, dan persaingan. Permodalan dapat dipelajari melalui BTN, sementara aspek perizinan dan advokasi bisa melalui Garpu.
Untuk pemasaran perlu literasi digital yang masih berada di kisaran 60–80 persen. “Sekarang sudah go digital. Gunakan handphone untuk usaha, bukan hanya TikTok atau konten hiburan. Manfaatkan teknologi untuk jualan,” ujarnya.
Ia juga menyinggung tingginya nilai pinjaman online yang mencapai Rp75 triliun pada periode Lebaran lalu, yang seharusnya menjadi perhatian bersama. “Jangan sampai terjebak pinjol lagi. BTN harus turun langsung dan memberikan pemahaman,” ujar dia.
Dia menambahkan, pedagang dan UMKM adalah tulang punggung ekonomi Indonesia. Sebab, Indonesia memiliki lebih dari 60 juta pelaku UMKM. Jumlah itu harus memiliki produk berkualitas sehingga nilai dan martabat UMKM lokal dapat terangkat.
Untuk itu, pentingnya kelengkapan informasi produk seperti ingredients, kandungan, masa kedaluwarsa, hingga izin dari BPOM bila mengandung herbal. “Garpu bantu advokasinya. Memang prosesnya tidak mudah, tapi harus diperjuangkan,” tegasnya.
Selain itu, BTN harus tetap memfasilitasi UMKM dalam berbagai kebutuhan, mulai dari pelatihan, akses perbankan, hingga penguatan usaha.
Pembinaan dan Literasi Keuangan
Senada, Branch Manager BTN Bandar Lampung, Dadi Supriyadi, mengatakan pihaknya mendukung pengembangan UMKM.
Pembinaan akan memberikan pemahaman, pemberdayaan, dan membuka peluang kerja sama yang dapat mendorong pelaku UMKM berkembang lebih jauh.
“Kegiatan ini sebagai bentuk dukungan BTN bagi pelaku UMKM agar dapat semakin berkembang dan meningkatkan kualitas usahanya,” ujar Dadi.
Ia menambahkan kegiatan tersebut juga sejalan dengan program pemerintah, khususnya dalam penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) kepada pelaku UMKM. Pihaknya berkomitmen menyalurkan pembiayaan secara tepat sasaran dan memberikan pendampingan.
Selain pembiayaan, dia juga menekankan pentingnya literasi keuangan dan literasi digital bagi UMKM. Para pelaku usaha bisa mengelola keuangan secara lebih bijak, meningkatkan efisiensi usaha, dan memperluas pemasaran.
“Kami berkomitmen memberikan literasi keuangan dan digital untuk mendukung usaha serta kualitas UMKM. Sehingga, mereka dapat menjadi roda penggerak utama ekonomi daerah,” jelasnya.
Ia berharap kegiatan sosialisasi dan pembinaan menjadi awal dari kolaborasi positif antara BTN, Garpu, dan pelaku UMKM di Bandar Lampung.
“Kami berharap menciptakan sinergi yang bermanfaat dan berkelanjutan bagi para pelaku UMKM maupun institusi ke depannya,” katanya.
Ketua DPW Garpu Bandar Lampung, Vivi Riska Ramadani, mengatakan organisasi tersebut akan selalu mendukung program pemerintah dalam mensejahterakan ekonomi masyarakat Bandar Lampung. “Saya berharap kita dapat selalu berkolaborasi dengan baik dan melibatkan Garpu dalam kegiatan lainnya,” kata dia.








