Meika Permata Sari, Octa Syaputra, dan Yessy Destiani
Mahasiswa Pascasarjana Administrasi Negara FISIP Unila
INDONESIA adalah negara kepulauan dengan berbagai potensi sumber daya alam dan keanekaragaman budaya sehingga memiliki daya tarik objek wisata alam dan budaya yang dapat meningkatkan perekonomian nasional. Sektor pariwisata berperan penting dalam pelaksanaan pembangunan nasional maupun daerah seperti di Provinsi Lampung yang memiliki potensi alam serta keanekaragaman yang dapat dikembangkan sebagai objek wisata.
Salah satunya melalui wisata berbasis edukasi di Desa Rigisjaya yang berada di Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Lampung Barat. Desa ini masuk dalam 50 desa wisata dengan kategori terbaik dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Acara tersebut diikuti 1.831 peserta desa wisata yang berasal dari 34 Provinsi di wilayah Indonesia.
Pada zaman modern saat ini, aspek edukasi dan praktik pemanfaatan hasil alam secara tradisional di objek wisata bisa menjadi nilai lebih yang ditawarkan bagi para pelancong yang datang. Desa Wisata Rigisjaya di Kecamatan Air Hitam merupakan salah satu kawasan penghasil kopi terbaik.
Desa ini memiliki luas perkebunan kopi sekitar 498,34 hektare dengan hasil produksi kopi robusta mencapai 1.058 ton per tahun dan menjadi daya tarik tersendiri. Desa Rigisjaya tidak hanya memberikan pemandangan kebun kopi yang indah namun juga dapat menjadi sarana edukasi bagi para pengunjungnya.
Pengunjung dapat melihat langsung jenis tanaman kopi, mempelajari jenis tanaman kopi, cara pengelolaan kopi mulai dari tanam, sampai dengan proses siap seduh. Para wisatawan juga dapat membeli beberapa produk hasil olahan kopi yang diproduksi oleh warga sekitar seperti parfum, hand sanitizer beraroma kopi, lukisan yang berasal dari ampas kopi dan produk ecoprint berupa tote bag, hijab, pakaian, dan kain yang berasal dari pengolahan daun kopi.
Keindahan alam yang dimiliki Desa Rigisjaya tidak membuat kekayaan budaya warisan leluhur terpinggirkan. Semua masih tetap terjaga hingga saat ini. Salah satunya adalah kain motif celugam khas Lambar yang sudah terkenal di tingkat internasional. Celugam terbuat dari potongan kain-kain berbentuk segi tiga disulap hingga memiliki motif yang unik dan menarik. Celugam bernilai seni tinggi, dengan perpaduan warna antara warna oranye, hitam, putih, merah memberikan makna tersendiri, dan kesan mewah bagi siapa saja yang memakainya, hingga menjadi tren fashion saat ini.
Dorongan Pemimpin
Kepemimpinan tipe administratif ialah kepemimpinan yang mampu menyelenggarakan tugas-tugas administrasi secara efektif. Pemimpinnya biasanya terdiri dari teknokrat-teknokrat dan administratur-administratur yang mampu menggerakkan dinamika modernisasi dan pembangunan.
Oleh karena itu, dapat tercipta sistem administrasi dan birokrasi yang efisien dalam pemerintahan. Pada tipe kepemimpinan ini diharapkan adanya perkembangan teknis yaitu teknologi, industri, manajemen modern dan perkembangan sosial ditengah masyarakat.
Hal itulah yang diterapkan perangkat Desa di Rigisjaya, mereka berupaya untuk mendorong, melestarikan dan memberdayakan berbagai potensi yang dimiliki oleh desa, baik potensi wisata, alam, budaya dan nilai-nilai kearifan lokal lainnya. Dengan diraihnya predikat desa wisata akan mendorong peningkatan perekonomian di pekon-pekon yang berada di Desa Rigisjaya.
Kepemimpinan yang tergambar menunjukkan sikap seorang pemimpin yang selalu memberikan arahan kepada bawahannya. Pemimpin mencerminkan sikap yang diutarakan oleh bawahannya apabila seorang pemimpin mampu untuk mengendalikan semuanya maka pemimpin tersebut telah bijak dalam mengambil keputusan.
Implikasi kepemimpinan terhadap ketercapaian Desa Wisata Rigisjaya merupakan kunci keberhasilan dalam pembangunan daerah karena kinerja yang dihasilkan akan menggambarkan kinerja yang diberikan oleh pemimpin dalam pelaksanaan program wisata edukasi tersebut.
Fungsi pemimpin akan dapat menggerakkan bawahan dalam melaksanakan tugasnya dengan penuh rasa tanggung jawab sesuai dengan program yang telah ditetapkan yaitu wisata edukasi di Desa Rigisjaya yang terkenal hingga keluar Lampung.
Digital Nomad
Pandemi Covid-19 memberikan dampak kepada seluruh sektor tidak terkecuali sektor pariwisata yang membuat jumlah kunjungan wisatawan mengalami penurunan. Mobilitas masyarakat yang dibatasi menyebabkan pemanfaatan alat-alat digital semakin berkembang dengan pesat yang akhirnya melahirkan tren digital nomad.
Digital nomad adalah kondisi di mana seseorang dapat bekerja tanpa terikat waktu dan tempat. Tidak hanya “berpindah tempat kerja” digital nomad memberikan kesempatan untuk bekerja sambil liburan. Digital nomad dapat mendatangkan wisatawan untuk bekerja di destinasi tujuan wisata.
Tren digital nomad ini sudah dimanfaatkan di beberapa negara untuk menarik kunjungan wisatawan. Menurut riset dengan judul “Digital Frontiers 3.0 Studi”yang dirilis pada 15 April 2021 menyebutkan dari 80% digital explorers, sekitar 64% di antaranya adalah tenaga kerja millenial yang menganggap bekerja dapat dilakukan di mana saja. Bahkan lebih dari 70% responden percaya bahwa mereka tetap bisa produktif walau berada di luar kantor.
Dari data tersebut terlihat bahwa tren digital nomad yang semakin popular ini dapat mulai diadopsi oleh Desa Wisata Rigisjaya dengan menyediakan infrastruktur internet untuk para pelancong yang akan bekerja sambil liburan.
Pemerintah daerah harus mempersiapkan hal yang paling utama yaitu kesiapan jaringan internet di wilayah tersebut sehingga wisatawan yang datang selain menikmati keindahan alam juga bisa tetap produktif dalam pekerjaannya.
Selain jaringan internet terdapat beberapa faktor lain yang harus disiapkan seperti keamanan, biaya penginapan yang murah namun berkualitas serta kemudahan bahasa dalam proses komunikasi antar wisatawan dengan para pemandu wisata di Desa Rigisjaya. (*)