• LAMPOST.CO
  • METROTV LAMPUNG
  • DESAKU
  • SUMA.ID
Selasa, Juli 8, 2025
Berlangganan
Konfirmasi
  • Masuk
  • LAPORAN UTAMA
  • EKONOMI
  • KOTA
  • RUWA JURAI
  • PENDIDIKAN
  • LAMBAN PILKADA
  • RAGAM
  • DESA
  • OPINI
  • FOKUS
  • E-PAPER
  • INDEKS
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • LAPORAN UTAMA
  • EKONOMI
  • KOTA
  • RUWA JURAI
  • PENDIDIKAN
  • LAMBAN PILKADA
  • RAGAM
  • DESA
  • OPINI
  • FOKUS
  • E-PAPER
  • INDEKS
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Berlangganan
  • E-Paper
  • Indeks
  • Log in
Beranda Baca Gratis

Kualitas Ekosistem Mangrove dan Krisis Iklim Dunia

Sri Agustina Editor Sri Agustina
18 Januari 2021
di dalam Baca Gratis, Opini
A A
Keberadaan hutan mangrove dan perubahan iklim dunia. (DOK)

Keberadaan hutan mangrove dan perubahan iklim dunia. (DOK)

Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Muhamad Dwi Cahya, Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran

UNSUR Karbondioksida (CO2) merupakan bagian dari Gas Rumah Kaca (GRK), sehingga keberadaannya di atmosfer bumi memiliki peranan penting. Akan tetapi, pelepasan CO2 ke udara secara berlebih juga akan berdampak buruk bagi bumi, dimana bumi akan mengalami peningkatan suhu serta kemungkinan terburuk adalah terjadinya perubahan iklim dunia. Sejak terjadinya era industri pada tahun 1776 yang ditandai dengan penemuan mesin uap oleh James Watt, terjadi peningkatan produksi CO2di atmosfer. Selain itu, meningkatnya kemampuan manusia dalam mengolah dan memanfaatkan sumberdaya fosil juga berperan dalam menyumbang emisi karbondioksida. Meningkatnya emisi karbondioksida berdampak terhadap meningkatnya suhu permukaan bumi, hal tersebutlah yang menjadi dasar prakiraan International Panel on Climate Change (IPCC) dalam laporannya yang menyatakan bahwa rata-rata suhu permukaan bumi akan meningkat 1,1-6,4oC antara tahun 1990-2100.

Di Indonesiai, Emisi GRK mengalami peningkatan yang sangat signifikan pada rentang waktu 1990-2015 yakni sebesar 196%, dan diperkirakan akan terus meningkat hingga tahun 2030. Berdasarkan data yang dihimpun Climate-transparancy.org diketahui bahwa sektor-sektor yang menggunakan energi merupakan penyumbang terbesar emisi karbondioksida. Sebagai contoh, pada tahun 2017 sektor pembangkit listrik menyumbang karbondioksida dengan persentase sebesar 36%, diikuti sektor lain seperti sektor industri 31%, transportasi 27% dan kegiatan rumah tangga, pertanian dan jasa 6%.

BACA JUGA

Efisiensi Anggaran Harusnya Tak PHK Pegawai

Opsen PKB dan BBNKB: Beban atau Solusi? 

Secercah Harapan Kenaikan Upah Minimum

Membangun Sinergisitas 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat

Indonesia dikenal sebagai paru-paru dunia karena memiliki luasan hutan hujan tropis yang sangat besar. Selain berperan sebagai penyuplai oksigen yang merupakan produk dari proses fotosintesis, ternyata hutan juga memiliki peran yang cukup besar dalam menjaga kestabilan suhu dan juga mencegah terjadinya perubahan iklim dunia. Sama seperti hutan pada umumnya, ternyata kawasan hutan mangrove memiliki potensi yang sangat besar untuk dapat menurunkan tingginya konsentrasi karbondioksida di atmosfer, akan tetapi banyak dari kita belum tahu akan potensi tersebut.

Hutan mangrove memiliki berbagai manfaat bagi ekosistem pesisir, baik dari segi produksi perikanan maupun kualitas perairan, ternyata hutan mengrove juga memiliki kemampuan mencegah terjadinya krisis iklim dunia dengan cara menyerap emisi karbondioksida dengan sangat baik. Sebagai contoh,penelitian yang dilakukan Hary Purnobasuki pada tahun 2012 memberikan gambaran bahwa hutan mangrove mampu menyerap dan menyimpan karbon sekitar 4-112 gigaton C/tahun. Penelitian lain juga menyatakan bahwa di Indonesia, kemampuan rata-rata hutan mangrove untuk menyerap karbondioksida dari udara adalah sebesar 52,85 ton CO2/ha/tahun yang 2x lebih tinggi bila dibandingkan estimasi global yang hanya 26,42 ton CO2/ha/tahun. Selain itu, walaupun memiliki luasan lebih kecil, ternyata kemampuan ekosistem mangrove dalam menyerap dan menyimpan karbon mampu melebihi kemampuan ekosistem hutan lain.

Kawasan hutan mengrove memiliki luasan yang tidak besar, yakni diperkirakan hanya 0,4% dari luasan hutan di dunia Indonesia memiliki luasan hutan mangrove terbesar dengan persentase 23% dari luas total hutan mangrove dunia atau sekitar 3.489.140,68 Ha. Kawasan hutan mangrove di Indonesia mengalami penurunan luas lahan sebesar 50% selama 2-3 dekade terakhir, dimana pulau Jawa dan Bali menyumbang penurunan terbesar yakni sekitar 88% atau sekitar 19.577 ha. Tingginya penurunan luasan mangrove yang terjadi di Indonesia merupakan akbiat dari kegiatan manusia (antropogenik) yakni alih fungsi lahan, pencemaran limbah dan sampah, illegal loggingserta eksploitasi berlebih. Menurunnya luasan mengrove di Indonesia selain berdampak buruk bagi ekosistem pesisir ternyata juga berpengaruh terhadap masa depan dunia. Berkurangnya luasan ekosistem mangrove berdampak terhadap hilangnya stok karbon dunia, dimana Indonesia mampu menyimpan stok karbon senilai 3,14 miliar metrik ton karbon atau setara dengan 2,2 miliar emisi yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor.

Meningkatnya produksi emisi karbondioksida, menjadikan kita harus lebih bijakdalam penggunaan bahan bakar fosil,bahkan mulai beralih ke energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan. Selain itu, menjaga keberadaan dan kelestarian hutan mangrove di Indonesia terutama di Provinsi Lampung yang memiliki potensi lahan hutan mangrove seluas 93.938,84 ha juga menjadi solusi yang dapat kita lakukan sebagai masyarakat Lampung dalam mengatasi tingginya konsentrasi karbondioksida. Sehingga, dengan terjaganya ekosistem mangrove di Indonesia dan khususnya di Provinsi Lampung, maka kita dapat berperan aktif dalam mencegah krisis iklim dunia karena proses penyerapan dan penyimpanan karbon di kawasan hutan mangrove dapat berlangsung lebih maksimal.***

Tags: #OpiniEkosistem MangroveIklim DuniaMuhammad Dwi Cahya
berbagiTweetMengirim
Posting Sebelumnya

Tren Warna-warni Lipstik Tahun ini

Posting berikutnya

Delapan Wilayah Lampung Kategori Zona Merah

Sri Agustina

Sri Agustina

Posting berikutnya

Delapan Wilayah Lampung Kategori Zona Merah

Petugas Usut Indikasi Kerugian Negara Pembebasan Lahan Bendungan

Lahan Rawa Kerap Banjir Saat Hujan

Mahar Politik Jadi Beban Terpidana Mustafa

Mustafa Didakwa Terima Rp51 Miliar

Kenaikan Harga Bahan Pangan Diprediksi Terus Berlanjut

Harga 11 Komoditas di Tiga Pasar Tradisional Terpantau Stabil

Korban Guru Cabul Mencapai 12 Santri

Oknum Santri Cabuli Empat Korban

BERITA TERBARU

  • Oxford United Bungkam Liga 1 All-Stars 6-3 8 Juli 2025
  • Meksiko Juara Piala Emas 2025 8 Juli 2025
  • Koran Digital Lampung Post, Edisi Selasa, 08 Juli 2025 8 Juli 2025
  • Ini Inovasi HiLo Demi Gaungkan Semangat #NabungOtot 7 Juli 2025
  • Polda Lampung Tangkap Tiga Admin Facebook LGBT 7 Juli 2025

TOP NEWS

Benang Merah Konflik Manusia dengan Satwa

23 Ribu Peserta Gagal Masuk SMA/SMK Negeri

Tembus Rp12,42 Miliar Ekonomi Syariah kian Kokoh

Jalur SPMB SMP Prioritaskan Jarak

Perencanaan Keuangan Kunci Kemapanan Finansial

Perkuat Akses Keuangan Inklusif

Kebingungan Peserta Warnai Hari Pertama SPMB

Buka Ekspor Sawit di Pasar Eropa

Perketat Pengawasan Truk ODOL

Kreatif Hadapi Efisiensi Anggaran

POPULAR POST

  • kantor DPRD lampung Utara

    Pelantikan Pimpinan DPRD Lampura Berlangsung Sederhana

    0 shares
    berbagi 0 Tweet 0
  • BPK RI Periksa Keuangan Polres Lampung Timur

    0 shares
    berbagi 0 Tweet 0
  • Koran Digital Lampung Post, Edisi Rabu, 02 Juli 2025

    0 shares
    berbagi 0 Tweet 0
  • Koran Digital Lampung Post, Edisi Kamis, 03 Juli 2025

    0 shares
    berbagi 0 Tweet 0
  • Koran Digital Lampung Post, Edisi Jum’at, 04 Juli 2025

    0 shares
    berbagi 0 Tweet 0
Facebook Twitter Youtube RSS Instagram

Tentang Kami

 

LampungpostID adalah laman berita resmi Harian Umum Lampung Post. Laman ini berada dalam naungan PT Masa Kini Mandiri, penerbit Koran Lampung Post yang menyajikan informasi berkualitas untuk melengkapi kehadiran koran edisi cetak di masyarakat.

Alamat Kami

PT Masa Kini Mandiri, Jl. Soekarno – Hatta No. 108, Hajimena, Lampung Selatan

Phone : (0721) 783-693
Fax : (0721) 783-578
Email : redaksi@lampungpost.co.id

Redaksi
Tentang Kami

Iklan & Sirkulasi

Bachtiar Al Amin : 0812-7339-8855
Ja’far Shodiq : 0812-1811-4344
Dat S Ginting 0822-6991-0113
Setiaji B. Pamungkas : 0813-6630-4630

LampungpostID © 2022

Selamat Datang kembali!

Masuk ke akun Anda di bawah ini

Password yang terlupakan?

Ambil kata sandi Anda

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • LAPORAN UTAMA
  • EKONOMI
  • KOTA
  • RUWA JURAI
  • PENDIDIKAN
  • LAMBAN PILKADA
  • RAGAM
  • DESA
  • OPINI
  • FOKUS
  • E-PAPER
  • INDEKS

LampungpostID © 2022

Open chat
1
Anda butuh bantuan ?
Admin Lampungpost.id
Halo, ada yang bisa kami bantu ?