• LAMPOST.CO
  • METROTV LAMPUNG
  • DESAKU
  • SUMA.ID
Selasa, Juli 8, 2025
Berlangganan
Konfirmasi
  • Masuk
  • LAPORAN UTAMA
  • EKONOMI
  • KOTA
  • RUWA JURAI
  • PENDIDIKAN
  • LAMBAN PILKADA
  • RAGAM
  • DESA
  • OPINI
  • FOKUS
  • E-PAPER
  • INDEKS
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • LAPORAN UTAMA
  • EKONOMI
  • KOTA
  • RUWA JURAI
  • PENDIDIKAN
  • LAMBAN PILKADA
  • RAGAM
  • DESA
  • OPINI
  • FOKUS
  • E-PAPER
  • INDEKS
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Berlangganan
  • E-Paper
  • Indeks
  • Log in
Beranda Kolom

Menunggu Perang Besar Hizbullah-Israel

Smith Alhadar, Penasihat The Indonesian Society for Middle East Studies (ISMES) 

wiji Editor wiji
29 September 2024
di dalam Kolom, Opini
A A
Share on FacebookShare on Twitter

TIDAK ada tanda-tanda genosida Israel di Gaza akan berakhir meskipun AS—bersama dua mediator lainnya (Mesir dan Qatar)—selama empat bulan terakhir berjuang keras mengakhiri perang Hamas-Israel yang telah menewaskan hampir 42 ribu warga Gaza dan membumihanguskan nyaris seluruh permukiman dan infrastruktur enklave itu. 

Bahkan, ketika mata dunia terpusat di Gaza, Israel meluaskan gempuran ke Tepi Barat. Itu terjadi setelah Mahkamah Internasional (ICJ) pada Juli lalu mengeluarkan pendapat hukum (advisory opinion) atas permintaan PBB bahwa pendudukan Israel atas Tepi Barat ialah ilegal dan harus dihentikan segera. Lebih jauh ICJ mendesak Israel menarik permukiman Yahudi dari wilayah pendudukan.

Dalam situasi yang memprihatinkan dunia itu, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menyatakan Israel akan melancarkan perang skala penuh terhadap Hizbullah pro-Iran di Lebanon. Beberapa hari kemudian, terjadi ledakan berantai pada ribuan pager dan walkie talkie—sebagian berada di tangan anggota Hizbullah di Lebanon dan Suriah—pada 17-18 September. Hampir 3.000 orang cedera berat dan ringan serta 37 orang lainnya tewas. 

BACA JUGA

Dari Jari-Jari Kecil ke Dunia Teknologi

Mengurai Benang Kusut Banjir di Bandar Lampung

Sepak Bola untuk Persatuan

Jitu Menekan Angka Kejahatan

Di depan sidang DK PBB pada 20 September, Komisioner Tinggi PBB Urusan Hak Asasi Manusia Volker Turk menyatakan serangan terhadap perangkat komunikasi Hizbullah melanggar hukum internasional dan dapat dikatakan sebagai kejahatan perang. Memang pager dan walkie talkie yang meledak di berbagai tempat telah pula membunuh warga sipil. Sulit dipahami bagaimana serangan terhadap perangkat komunikasi Hizbullah menabrak prinsip kunci tentang distingsi, proporsionalitas, dan tindakan pencegahan dalam serangan di bawah hukum humaniter internasional. 

Dalam laporannya kepada DK PBB, Ketua PBB Urusan Politik Rosemary DiCarlo mengatakan kekerasan lebih lanjut antara Israel dan Hizbullah serta Israel dan Hamas berisiko menggelorakan konflik yang lebih menghancurkan di Timur Tengah. Menanggapi serangan itu, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrollah menyatakan Israel telah melanggar semua garis merah. Dus, Timteng kini berada di tepi jurang perang regional.  

Timteng sedang tersandera oleh ancaman perang regional yang menyeluruh. Itu disebabkan pemerintahan ekstrem kanan Israel di bawah PM Benjamin Netanyahu tidak berminat mengakhiri perang dengan Hamas dalam waktu dekat.

Mengutip berbagai pejabat tinggi AS, baru-baru ini Wall Street Journal melaporkan bahwa perang Gaza akan dipertahankan Netanyahu sampai 20 Januari tahun depan ketika presiden baru AS dilantik. Kendati Presiden Joe Biden sangat permisif terhadap brutalitas Israel atas bangsa Palestina, Netanyahu menganggap mantan Presiden Donald Trump dari Partai Republik lebih pro-Israel ketimbang Biden. 

Dengan demikian, perang terbatas Israel-Hizbullah yang kini bereskalasi menyusul serangan pager dan walkie talkie juga akan terus berlangsung. Tujuan Hizbullah memulai perang di perbatasan Israel-Lebanon sehari setelah serangan dadakan Hamas ke Israel pada 7 Oktober ialah membantu Hamas. Dengan Hizbullah membuka front di Israel utara, mau tidak mau Israel harus memobilisasi sebagian pasukan mereka ke perbatasan Lebanon sehingga mengurangi kapasitas militer mereka menghadapi Hamas di selatan Israel.

Saling balas serangan Hizbullah-Israel telah menciptakan puluhan ribu pengungsi di kedua belah pihak. Tak kurang dari 60 ribu warga Israel di kota-kota utara mengungsi. Hal itu memberi tekanan sosial, ekonomi, dan politik pada pemerintah.

Desakan publik Israel agar pemerintah melancarkan perang skala penuh terhadap Hizbullah untuk membebaskan perbatasan utara dari Hizbullah sehingga pengungsi dapat kembali ke rumah mereka kian membesar. Di pihak lain, militer Israel (IDF) yang sebagian pasukannya tertancap di rawa-rawa Gaza dan Tepi Barat khawatir perang skala penuh dengan Hizbullah yang lebih kuat daripada Hamas berisiko membawa kehancuran lebih besar pada Israel. Apalagi AS dan sekutu Barat tak menghendaki perang Gaza diperluas ke Lebanon. Bagaimana caranya Netanyahu bisa keluar dari tekanan publiknya? 

Pada 30 Juli, Israel membunuh Fuad Shukr, komandan senior Hizbullah, di Beirut dengan pretext Shukr ialah otak di balik serangan Hizbullah ke Majdal Shams di Dataran Tinggi Golan yang menewaskan 12 anak-anak Druze. Pembunuhan Shukr yang melibatkan operasi intelijen Israel (Mossad) diharapkan menggentarkan Hizbullah sekaligus menghibur publik Israel. Bahkan, beberapa jam kemudian Israel juga menyerang Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran.

Pembunuhan Shukr dan Haniyeh diharapkan Israel akan memprovokasi Hizbullah dan Iran untuk melancarkan perang skala penuh. Meski demikian, AS dan sekutu-sekutu Israel akan memobilisasi aset-aset militer mereka untuk mendukung Israel dan melupakan aib Israel di Gaza. Namun, skenario itu tidak jalan karena Hizbullah dan Iran menahan diri untuk memberi kesempatan terjadi gencatan senjata Israel-Hamas.

Pada Februari, Nasrollah memerintahkan anak buahnya meninggalkan handphone untuk digantikan dengan pager dan walkie talkie guna menghindari pelacakan Israel. Kebijakan itu justru menguntungkan Israel. Mossad segera membuka perusahaan cangkang (BAC) di Budapest, Hongaria. Hongaria ialah sekutu Israel yang menolak negara Palestina.

BAC ialah perusahaan yang memproduksi pager dengan lisensi dari perusahaan Taiwan, Gold Apollo. Pager yang dihasilkan BAC kemudian diisi bahan peledak yang diduga dilakukan Mossad. Tidak jelas di mana Mossad mengisinya, di Budapest atau di negara lain ketika kapal yang mengangkut perangkat komunikasi itu berlabuh? Yang jelas, alat-alat komunikasi itu sampai ke Lebanon tiga bulan sejak dikirim dari Hongaria. Sementara itu, walkie talkie buatan Jepang yang diekspor sejak 10 tahun lalu.

Lepas dari tuduhan melanggar hukum internasional dan kejahatan perang, ledakan beruntun pager dan walkie talkie serta objek sipil lain yang masif merupakan keberhasilan gemilang operasi Mossad. Hal itu diharapkan pemerintahan Netanyahu mengembalikan citra Mossad sebagai lembaga intelijen kelas dunia yang sempat rontok menyusul infiltrasi Hamas ke teritori Israel yang tak ada presedennya.

Dengan serangan itu, konsolidasi dan rantai komando Hizbullah jelas terganggu secara serius. Namun, timbul pertanyaan: mengapa IDF tidak segera melancarkan perang skala penuh ketika morel dan kapasitas militer Hizbullah sedang terpukul hebat? 

Paling tidak ada beberapa variabel yang dapat menjelaskannya. Pertama, Israel berharap Hizbullah dan Iran secara bersamaan melancarkan perang skala penuh sehingga Israel dapat bermutasi dari penjahat perang di Gaza menjadi korban perang Hizbullah-Iran. Kenyataan itu akan mengundang simpati para sekutu Barat-nya, yang lalu mengerahkan bantuan militernya ke Israel. 

Kedua, IDF tidak yakin ia dapat dengan mudah mengalahkan Hizbullah yang dalam perangnya dengan Israel pada 2006 berhasil menimpakan kerugian besar pada musuh bebuyutannya itu.

Ketiga, serangan terhadap perangkat komunikasi Hizbullah itu tidak membuahkan hasil maksimal karena sebagiannya tidak meledak dan sebagian lain salah sasaran. Keempat, opini dunia tidak berpihak pada Israel. *

Tags: #PalestinaHizbullahkonflik gazalebanontimur tengah
berbagiTweetMengirim
Posting Sebelumnya

Urban Farming dan Ketahanan Pangan

Posting berikutnya

Prospek Ekonomi Keuangan Syariah di Era Prabowo Subianto

wiji

wiji

Posting berikutnya
Foto: Dok. BSI

Prospek Ekonomi Keuangan Syariah di Era Prabowo Subianto

FOTO: LAMPUNG POST

Visi Budaya Pemimpin Lampung

Kampanye Damai Pilkada Lampung: Mewujudkan Demokrasi yang Sejuk dan Beradab

Koran Digital Lampung Post, Edisi Senin, 30 September 2024

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko saat diwawancarai beberapa waktu lalu. (Dok MI)

Butuh Kolaborasi Usut Peretasan Data NPWP

BERITA TERBARU

  • Oxford United Bungkam Liga 1 All-Stars 6-3 8 Juli 2025
  • Meksiko Juara Piala Emas 2025 8 Juli 2025
  • Koran Digital Lampung Post, Edisi Selasa, 08 Juli 2025 8 Juli 2025
  • Ini Inovasi HiLo Demi Gaungkan Semangat #NabungOtot 7 Juli 2025
  • Polda Lampung Tangkap Tiga Admin Facebook LGBT 7 Juli 2025

TOP NEWS

Benang Merah Konflik Manusia dengan Satwa

23 Ribu Peserta Gagal Masuk SMA/SMK Negeri

Tembus Rp12,42 Miliar Ekonomi Syariah kian Kokoh

Jalur SPMB SMP Prioritaskan Jarak

Perencanaan Keuangan Kunci Kemapanan Finansial

Perkuat Akses Keuangan Inklusif

Kebingungan Peserta Warnai Hari Pertama SPMB

Buka Ekspor Sawit di Pasar Eropa

Perketat Pengawasan Truk ODOL

Kreatif Hadapi Efisiensi Anggaran

POPULAR POST

  • kantor DPRD lampung Utara

    Pelantikan Pimpinan DPRD Lampura Berlangsung Sederhana

    0 shares
    berbagi 0 Tweet 0
  • BPK RI Periksa Keuangan Polres Lampung Timur

    0 shares
    berbagi 0 Tweet 0
  • Koran Digital Lampung Post, Edisi Rabu, 02 Juli 2025

    0 shares
    berbagi 0 Tweet 0
  • Koran Digital Lampung Post, Edisi Kamis, 03 Juli 2025

    0 shares
    berbagi 0 Tweet 0
  • Koran Digital Lampung Post, Edisi Jum’at, 04 Juli 2025

    0 shares
    berbagi 0 Tweet 0
Facebook Twitter Youtube RSS Instagram

Tentang Kami

 

LampungpostID adalah laman berita resmi Harian Umum Lampung Post. Laman ini berada dalam naungan PT Masa Kini Mandiri, penerbit Koran Lampung Post yang menyajikan informasi berkualitas untuk melengkapi kehadiran koran edisi cetak di masyarakat.

Alamat Kami

PT Masa Kini Mandiri, Jl. Soekarno – Hatta No. 108, Hajimena, Lampung Selatan

Phone : (0721) 783-693
Fax : (0721) 783-578
Email : redaksi@lampungpost.co.id

Redaksi
Tentang Kami

Iklan & Sirkulasi

Bachtiar Al Amin : 0812-7339-8855
Ja’far Shodiq : 0812-1811-4344
Dat S Ginting 0822-6991-0113
Setiaji B. Pamungkas : 0813-6630-4630

LampungpostID © 2022

Selamat Datang kembali!

Masuk ke akun Anda di bawah ini

Password yang terlupakan?

Ambil kata sandi Anda

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • LAPORAN UTAMA
  • EKONOMI
  • KOTA
  • RUWA JURAI
  • PENDIDIKAN
  • LAMBAN PILKADA
  • RAGAM
  • DESA
  • OPINI
  • FOKUS
  • E-PAPER
  • INDEKS

LampungpostID © 2022

Open chat
1
Anda butuh bantuan ?
Admin Lampungpost.id
Halo, ada yang bisa kami bantu ?