• LAMPOST.CO
  • METROTV LAMPUNG
  • DESAKU
  • SUMA.ID
Sabtu, September 13, 2025
Berlangganan
Konfirmasi
  • LAPORAN UTAMA
  • EKONOMI
  • KOTA
  • RUWA JURAI
  • PENDIDIKAN
  • LAMBAN PILKADA
  • RAGAM
  • DESA
  • OPINI
  • FOKUS
  • E-PAPER
  • INDEKS
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • LAPORAN UTAMA
  • EKONOMI
  • KOTA
  • RUWA JURAI
  • PENDIDIKAN
  • LAMBAN PILKADA
  • RAGAM
  • DESA
  • OPINI
  • FOKUS
  • E-PAPER
  • INDEKS
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Berlangganan
  • Konten Premium
  • E-Paper
  • Indeks
  • Log in
Beranda Kolom

Pilpres AS 2024: Donald Trump Vs Kamala Harris, Siapa Punya Kans Lebih Kuat?

Verlantra Arivandy M. Subing, Mahasiswa Pascasarjana Kajian Wilayah Amerika Universitas Indonesia

wiji Editor wiji
4 September 2024
di dalam Kolom, Opini
A A
Share on FacebookShare on Twitter

AMERIKA Serikat akan melaksanakan pemilihan presiden pada 5 November 2024. Pilpres AS seperti sebelum-sebelumnya akan diikuti oleh dua pasangan kandidat utama dari dua partai politik terbesar di AS, yakni Partai Demokrat dan Partai Republik.

Donald Trump sebagai mantan Presiden ke-45 AS memilih untuk kembali maju dan telah ditetapkan oleh Partai Republik sebagai calon presiden berpasangan dengan Senator AS dari Ohio J.D. Vance. Di pihak lain, Wakil Presiden AS saat ini, Kamala Harris, maju sebagai calon presiden menggantikan Presiden AS Joe Biden yang mundur dari pencalonan di tengah jalan setelah sudah melaksanakan kampanye dan bahkan melakukan debat publik pertama melawan Trump pada 27 Juni 2024. Kamala memilih Gubernur Minnesota Tim Walz sebagai calon wakil presiden dari Partai Demokrat.

 

BACA JUGA

Dari Jari-Jari Kecil ke Dunia Teknologi

Mengurai Benang Kusut Banjir di Bandar Lampung

Sepak Bola untuk Persatuan

Jitu Menekan Angka Kejahatan

Gaya Kampanye Trump

Donald Trump masih membawa retorik dan gaya kampanye dengan slogan “Make America Great Again” yang ia terapkan dalam periode pertamanya memimpin dengan gaya kebijakan AS yang mengutuk konsep intervensi berlebih AS di kancah global, kebijakan imigrasi, perdagangan, dan nation building. Dalam penerapannya, Presiden Trump selama kampanye selalu mengonseptualisasikan posisi AS di bawah pemerintahan Presiden Biden tidak mengutamakan kepentingan domestik Amerika Serikat.

Selama masa kampanye, Trump kerap mengkritik kebijakan-kebijakan AS selama dipimpin Presiden Biden, antara lain konflik global yang terjadi selama Biden memimpin seperti invasi Rusia ke Ukraina dan perang-invasi Israel-Palestina di Gaza yang menurut pandangannya akan membuat dunia semakin dekat dengan Perang Dunia Ke-3.

Trump juga kerap mencemooh kondisi kesehatan Biden yang menurun dan tetap meyakini kebijakannya lebih baik, seperti pembatasan imigran, pencari suaka, dan pengungsi.  Presiden Trump terkenal dengan kebijakan ketat dan menerapkan zero-tolerance policy bagi mereka yang masuk ke Amerika Serikat tanpa identitas dan proses izin yang jelas. Ia mengantagoniskan imigran Meksiko sebagai ancaman ekonomi dan imigran Islam sebagai ancaman teroris radikal.

Berbeda dengan Presiden Biden. Dalam perjalanan pemerintahan yang ia pimpin, Presiden Biden memiliki fokus pada penguatan kebijakan Partai Demokrat, seperti “The Affordable Care Act” ditandai dengan rekor baru di pemerintahannya yang mendaftarkan lebih dari 20 juta penerima bantuan kesehatan nasional di masa kepemimpinannya. Serta fokus lain seperti pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19 melalui pembenahan program vaksin.

Pemerintahan Biden-Harris di awal transisi sudah menghadapkan tantangan serius terkait penolakan hasil pemilu oleh Donald Trump dan pendukung konservatifnya yang menyebut bahwa Pilpres AS 2020 adalah fraud election yang menyebabkan protes, penerobosan, dan perusakan di Gedung Capitol, tempat para senator dan anggota DPR Amerika Serikat merumuskan bills/law yang berlaku.

 

Kamala Harris

Slogan kampanye “We Are Not Going Back” ini digunakan sebagai respons Kamala Harris dan Partai Demokrat terkait proposal Project 2025 yang diinisiasi oleh lebih dari 100 organisasi konservatif di AS.  Beberapa pencetusnya memiliki kedekatan politis dengan Presiden Trump ketika ia menjabat.

Tujuan dari Project 2025 berdasarkan dokumen yang diterbitkan memiliki empat tujuan utama: mengembalikan posisi keluarga di Amerika sebagai fondasi utama negara, menjauhkan posisi negara dari fungsi sebagai negara administrasi, mempertahankan kedaulatan negara dan perbatasan AS, dan mengunci hak individual secara bebas sebagai pemberian tuhan.

Manifestasi dari proposal kebijakan ini diinterpretasikan oleh kelompok liberal dan progresif sebagai kemunduran bagi negara karena negara dianggap mengintervensi kebebasan individual seperti hak aborsi, hak menentukan gender, hak mendapatkan jaminan kesehatan gratis dan aspek lainnya.

Kamala Harris-Tim Walz di berbagai safari politik mereka tidak memosisikan diri sebagai incumbent, tetapi sebagai penantang dari proyek-proyek kebijakan konservatif AS sehingga posisi yang mereka ambil adalah sebagai kandidat baru dengan slogan politik “The Promise and Freedom of America”. Kerap kali juga implikasi dari orasi-orasi politik mereka bertujuan membawa Amerika Serikat ke arah masa yang lebih baru (The Future of America).

 

Siapa Berpeluang Menang?

Berbeda dengan perpolitikan di Indonesia, perpolitikan di Amerika Serikat sangat dipengaruhi oleh performa kandidat dalam berorasi, berdebat, dan memunculkan diskursus substansial. Parameter ini menjadi pertimbangan utama pemilih dalam memilih kandidat favorit mereka lewat implikasi kebijakan mana yang dikira lebih berdampak bagi kehidupan masyarakat.

Patut diingat, Pemilihan Presiden Amerika Serikat menggunakan sistem elektoral, bukan sistem popular vote sehingga jika pun satu kandidat tidak mendapatkan suara masyarakat yang lebih banyak bukan berarti ia akan kalah, karena kandidat yang memenangkan suara terbanyak di masing-masing negara bagian akan mendapat suara elektoral yang berbeda-beda. Misalnya, California mendapat jatah 54 suara elektoral, Texas (40), Florida (30), Kansas (6), Kentucky (8), New York (28), Louisiana (8), dan lain-lain.

Hal ini dapat terlihat di Pilpres AS 2016 kendati Hillary Clinton (kandidat Demokrat) berhasil meraup 65 juta suara lebih dari masyarakat AS dibandingkan Donald Trump (kandidat Republik) dengan 62 Juta lebih suara, tetapi Donald Trump-Mike Pence yang berhasil memenangkan pilpres karena secara hitung-hitungan suara elektoral Trump meraup 306 berbanding 232 milik Hillary.

Kamala Harris yang muncul sebagai kandidat pengganti Joe Biden cukup mengubah polling elektoral di beberapa survei yang dilakukan. Sebelumnya pada Pilpres AS 2024 condong akan dimenangkan Trump daripada Biden, sekarang justru memunculkan argumen bahwa Harris akan memenangkan Pilpres 2024.

Penulis lantas berargumen bahwa Kamala Harris-Tim Walz akan memenangkan Pilpres AS 2024 dengan mengunci beberapa suara elektoral dari negara bagian swing states, seperti Pennsylvania (19), Michigan (15), Wisconsin (10), dan Virginia (13) atau bahkan Georgia (16). Dua negara bagian pertama dipimpin oleh dua Gubernur Partai Demokrat, Josh Shapiro dan Gretchen Whitmer, yang keduanya sangat vokal mengampanyekan Harris-Walz di beberapa kesempatan.

Hal ini juga didukung dari diuntungkanya Harris-Walz dalam meraup suara gen Z atau anak muda karena lelahnya masyarakat AS dengan model kampanye retorik Trump sejak 2016 dengan slogan-slogan konservatifnya. Ditambah pemilihan J.D. Vance sebagai kandidat wakil yang tidak menambah gaya gedor Partai Republik untuk pilpres kali ini. Berbanding terbalik degan Harris-Walz di safari politik mereka yang mengadopsi gaya fresh dan politik riang gembira yang memusatkan perhatian pada perlawanan terhadap kemunduran Amerika lewat proyeksi Project 2025.

Meski demikian, kemenangan Harris-Walz tidak akan terlalu besar marginnya karena patut diingat Donald Trump adalah kandidat yang popular dan kuat dapat dibuktikan kendati dengan berbagai kasus hukum yang menerpanya. Konsistensi basis pendukung Partai Republik masih menaruhkan harapan pada Trump untuk kembali memimpin Amerika Serikat ditambah negara-negara bagian basis Trump dan Republik juga masih condong untuk memberikan raupan suara elektoral bagi Trump, seperti Texas (40), Florida (30), Ohio (17), dan Indiana (11).  *

Tags: donald trumpKamala Harrispartai demokratPilpres AS
berbagiTweetMengirim
Posting Sebelumnya

Menyambut Mahasiswa Baru

Posting berikutnya

Guru Hebat Milenial Berprestasi

wiji

wiji

Posting berikutnya
Foto: 123RF

Guru Hebat Milenial Berprestasi

Ilustrasi:Pixabay.com

Zaman Bergerak?

Foto: Google

Special Mission Vehicle dan Konsep Reinventing Government

Koran Digital Lampung Post, Edisi Kamis, 05 September 2024

Juru bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto saat diwawancarai beberapa waktu lalu. (Foto: MI)

KPK Setop Sementara Kasus Calon Daftar Cakada

BERITA TERBARU

  • Koran Digital Lampung Post, Edisi Sabtu, 13 September 2025 13 September 2025
  • Gol Tunggal Barros Bawa Persib Kalahkan Persebaya 13 September 2025
  • MU Resmi Pinjamkan Onana ke Trabzonspor 13 September 2025
  • Posisi Gerald Vanenburg di Timnas U-23 Aman 12 September 2025
  • Christian Eriksen Tinggalkan MU Menuju Wolfsburg 12 September 2025

TOP NEWS

Benang Merah Konflik Manusia dengan Satwa

23 Ribu Peserta Gagal Masuk SMA/SMK Negeri

Tembus Rp12,42 Miliar Ekonomi Syariah kian Kokoh

Jalur SPMB SMP Prioritaskan Jarak

Perencanaan Keuangan Kunci Kemapanan Finansial

Perkuat Akses Keuangan Inklusif

Kebingungan Peserta Warnai Hari Pertama SPMB

Buka Ekspor Sawit di Pasar Eropa

Perketat Pengawasan Truk ODOL

Kreatif Hadapi Efisiensi Anggaran

POPULAR POST

  • kantor DPRD lampung Utara

    Pelantikan Pimpinan DPRD Lampura Berlangsung Sederhana

    0 shares
    berbagi 0 Tweet 0
  • BPK RI Periksa Keuangan Polres Lampung Timur

    0 shares
    berbagi 0 Tweet 0
  • Koran Digital Lampung Post, Edisi Selasa, 09 September 2025

    0 shares
    berbagi 0 Tweet 0
  • Koran Digital Lampung Post, Edisi Rabu, 10 September 2025

    0 shares
    berbagi 0 Tweet 0
  • Koran Digital Lampung Post, Edisi Senin, 08 September 2025

    0 shares
    berbagi 0 Tweet 0
Facebook Twitter Youtube RSS Instagram

Tentang Kami

 

LampungpostID adalah laman berita resmi Harian Umum Lampung Post. Laman ini berada dalam naungan PT Masa Kini Mandiri, penerbit Koran Lampung Post yang menyajikan informasi berkualitas untuk melengkapi kehadiran koran edisi cetak di masyarakat.

Alamat Kami

PT Masa Kini Mandiri, Jl. Soekarno – Hatta No. 108, Hajimena, Lampung Selatan

Phone : (0721) 783-693
Fax : (0721) 783-578
Email : redaksi@lampungpost.co.id

Redaksi
Tentang Kami

Iklan & Sirkulasi

Sri Agustina : 0895-3463-91035
Ja’far Shodiq : 0812-1811-4344
Dat S Ginting 0822-6991-0113
Setiaji B. Pamungkas : 0813-6630-4630

LampungpostID © 2022

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • LAPORAN UTAMA
  • EKONOMI
  • KOTA
  • RUWA JURAI
  • PENDIDIKAN
  • LAMBAN PILKADA
  • RAGAM
  • DESA
  • OPINI
  • FOKUS
  • E-PAPER
  • INDEKS

LampungpostID © 2022

Open chat
1
Anda butuh bantuan ?
Admin Lampungpost.id
Halo, ada yang bisa kami bantu ?