• LAMPOST.CO
  • METROTV LAMPUNG
  • DESAKU
  • SUMA.ID
Minggu, September 21, 2025
Berlangganan
Konfirmasi
  • LAPORAN UTAMA
  • EKONOMI
  • KOTA
  • RUWA JURAI
  • PENDIDIKAN
  • LAMBAN PILKADA
  • RAGAM
  • DESA
  • OPINI
  • FOKUS
  • E-PAPER
  • INDEKS
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • LAPORAN UTAMA
  • EKONOMI
  • KOTA
  • RUWA JURAI
  • PENDIDIKAN
  • LAMBAN PILKADA
  • RAGAM
  • DESA
  • OPINI
  • FOKUS
  • E-PAPER
  • INDEKS
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Berlangganan
  • Konten Premium
  • E-Paper
  • Indeks
  • Log in
Beranda Kolom

Ulama-Ulama Tarekat Penyebar Islam di Lampung

Uswatun Hasanah, Dosen Sejarah Peradaban Islam UIN Raden Intan Lampung

wiji Editor wiji
17 November 2024
di dalam Kolom, Opini
A A
Share on FacebookShare on Twitter

PADA abad ke-13 Masehi, tarekat-tarekat sufi mulai bermunculan di wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Hal ini disebabkan adanya perdagangan yang menghubungkan laut India dan Laut Tiongkok. Kendati Islam masuk ke Indonesia sejak abad ke-7 Masehi melalui jalur maritim (perdagangan), tarekat-tarekat ini muncul sebagai stimulus penyebaran Islam di Indonesia. Pada saat itu Islam hanya menjadi agama pendatang yang berkumpul dalam komunitas-komunitas kecil di wilayah pesisir.

Pendekatan sufistik inilah yang membuat penduduk yang sebelumnya beragama Hindu-Buddha tertarik dan terbuka terhadap ajaran Islam (Agus Sunyoto, 2012: 42-43). Dapat dikatakan bahwa keberhasilan penyebaran Islam di Nusantara sangat dipengaruhi kegiatan dakwah tarekat dan tasawuf. Puncak proses islamisasi di Nusantara terjadi pada akhir abad ke-14 hingga awal abad ke-15, bertepatan dengan masuk dan berkembangnya berbagai tarekat dari India maupun dari Timur Tengah. Kehadiran tarekat-tarekat ini memperkuat spiritualitas masyarakat dan menjadi sarana penting dalam penyebaran ajaran Islam di Nusantara.

Abubaqar Aceh menyebutkan terdapat sekitar 41 ajaran tarekat di Indonesia. Sedangkan Nahdlatul Ulama melalui Jami’iyah Tarekat Mu’tabaroh al-Nahdhiyyinah mengatakan tarekat di Indonesia yang diakui keabsahannya hingga saat ini berjulah 46 tarekat. (Abu Bakar Aceh, 1992. 12)

BACA JUGA

Dari Jari-Jari Kecil ke Dunia Teknologi

Mengurai Benang Kusut Banjir di Bandar Lampung

Sepak Bola untuk Persatuan

Jitu Menekan Angka Kejahatan

Terdapat beragam tarekat yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, termasuk di Lampung. Di antaranya Tarekat Naqsyabandiyah yang menekankan pentingnya berzikir dan membaca Al-Qur’an secara teratur, Tarekat Qadiriyah dengan praktik tasawufnya yang menitikberatkan pada keterlibatan sosial dan kepedulian terhadap sesama, Tarekat Syattariyah yang juga berfokus pada amalan zikir mendalam, serta Tarekat Tijaniyah yang menekankan pada praktik doa dan meditasi.

Penyebaran Islam melalui tarekat di Lampung didominasi Tarekat Qadariyah dan Naqshabandiyah. Di antaranya seperti di Padangratu, Lampung Tengah,  dengan Tarekat Qodiriyah Naqsyabandiyah, di Adiluwih, Pringsewu, dengan tarekat Naqsabandiyah Khalidiyah, dan di wilayah Brajadewa, Way Jepara, Lampung Timur, dengan Tarekat Qadariyah wa Naqsabandiyah.

Dikutip dari laman lampung.nu.or.id, sosok kharismatik Kiai Nur Muhammad Busthamil Karim sudah tidak asing lagi bagi masyarakat dan nahdliyin Lampung. Kiai Bustham, sapaan akrabnya, adalah mursyid tarekat di Bumi Ruwa Jurai ini. Lahir di Lekong Wonoresik, Wonosari, Kebumen, Jawa Tengah, pada 1890.

Ketika remaja, Kiai Bustham mengenyam pendidikan di beberapa pondok pesantren di Jawa Tengah, seperti Pondok Pesantren Parakan Canggah Purbalingga, Pondok Pesantren Kemanggugungan Kroyo Cilacap, Pondok Pesantren Bogangin Sumpiyuh Banyumas, hingga berguru dan menjadi murid Kiai Busyro Banjarnegara. Kiai Bustham memasuki wilayah Lampung pada tahun 1952. Pertama kali ia singgah di Lambau Gisting, Lampung Selatan (sekarang Tanggamus). Kemudian menetap di Way Lunik, yang sekarang lebih populer dengan nama Kampung Purwosari, Padangratu, Lampung Tengah.

Kiai Bustham menyebarkan Islam dengan dua metode, yaitu metode dakwah secara individu dengan memberikan bimbingan rohani secara personal dan dakwah secara kolektif dengan silaturahmi khataman Al-Qur’an, manakiban, dan kegiatan sosial. Ia mewajibkan jemaah baru untuk salat tobat. Zikir menjadi syarat wajib yang harus dilaksanakan setiap hari oleh jamaah Tarekat Qadariyah Naqsyabandiyah di Padangratu (Agus Triyoga. 95-96).

Kiai Bustham membangun Masjid Al-Muttaqin dan Pesantren Raudlatus Sholihin dan banyak melahirkan ulama-ulama besar di Lampung maupun luar Lampung, seperti KH. Zainudin dari Belitang, OKU Timur, Sumatera Selatan.

Kemudian ada Kiai Syekh Imam Manaqib. Seorang mursyid Tarekat Naqsabandiyah Khalidiyah di Adiluwih, Pringsewu. Ia diangkat menjadi mursyid tarekat pada tahun 1970 oleh Kiai Djazuli yang sebelumnya telah mengajarkan Tarekat Naqsabandiyah di Adiluwih selama 20 tahun (Ismarzuqoh: 26-27).

Bagi calon jemaah Tarekat Naqsabndiyah Khalidiyah wajib dibaiat. Sebelum disahkan, jemaah tersebut diharuskan sowan kepada mursyid. Setelah mendapat izin selanjutnya mandi tobat dan berwudhu, lalu melaksanakan salat tobat. Selanjutnya berlanjut pada proses turu mayit mengingatkan pada kematian dengan tujuan mengingat Allah  dan tahap terakhir adalah dibaiat.

Pada 1988, Syekh Imam Manaqib mendirikan Pondok Pesantren Zainul Manaqibil Islam (Zamais)  yang di dalamnya terdapat bangunan masjid. Melalui Pesantren ini penyebaran Islam menguat dan banyak santri bermukim dari berbagai wilayah di Lampung dan sekitarnya.

Ulama tarekat selanjutnya ialah Ahmad Shodiq, yang lebih akrab disapa Mbah Shodiq. Ia berasal dari Pare, Kediri, Jawa Timur. Pengalaman pendidikannya adalah Madrasah Ibtidaiah Salafiyah, Madrasah Tsanawiah Salafiyah, dan Madrasah Aliah Salafiyah di Jawa. Ketika gagal masuk TNI, ia memutuskan melanjutkan pendidikan di Pondok Pesantren Darussalamah, Kencong Pare, Kediri, Jawa Timur, selama sembilan tahun.

Kiai Shodiq pindah ke Lampung pada 1963 di wilayah Brajadewa, Way Jepara, Lampung Timur. Ia mengetahui kondisi Lampung sebagai wilayah strategis untuk berdakwah melalui adik kandungnya, Suroso, yang sebelumnya mengikuti program transmigrasi. Perjalanannya ke Lampung hanya dengan berbekal kitab-kitab yang beratnya mencapai kurang lebih 50 kg (Asibaweh). Setibanya di Lampung, ia bersama KH. Ismail berdakwah bersama.

Kepercayaan masyarakat terhadap Kiai Shodiq semakin kuat  dengan diberikan tanah wakaf seluas setengah hektare. Mulanya jumlah santri mukim hanya berjumlah tujuh santri. Namun, dalam perkembangannya santrinya kini berjumlah ribuan. Dari pesantrennya tersebut banyak ulama yang kemudian lahir lalu mendirikan pesantren di kampung halamannya. Seperti KH. Syamsuddin Tohir mendirikan Pesantren Darul A’mal Metro, KH. Nur Daim mendirikan Pesantren Darussalamah, Bandaragung, KH. Muchsin Abdillah mendirikan Pesantren Darussa’adah Mojoagung, Gunungsugih.

Dalam pengajaran tarekat Kiai Shodiq menulis buku tuntunan tarekat berjudul Air Jernih. Kiai Shodiq juga aktif dalam organisasi Nahdlatul Ulama dan menjadi Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung. Ia bahkan juga dikenal dekat dengan Gus Dur , hal itu dibuktikan dengan kunjungan Gus Dur ke pesantrennya beberapa kali (Kusraeli).

Demikian peran para ulama tarekat dalam penyebaran Islam di Lampung. Pendirian pesantren oleh para ulama tarekat ini menjadi tonggak awal berdirinya berbagai pesantren di Lampung dan sekitarnya. Hal ini membuat ajaran Islam makin kuat di Lampung dan menjadikan Lampung salah satu pusat pendidikan terbaik di Sumatera.  *

Tags: IslamLampungpenyebaran islamtarekatulama
berbagiTweetMengirim
Posting Sebelumnya

Koran Digital Lampung Post, Edisi Weekend, 17 November 2024

Posting berikutnya

Menjaga Demokrasi di Era Digital

wiji

wiji

Posting berikutnya
Ilustrasi: 123RF

Menjaga Demokrasi di Era Digital

Koran Digital Lampung Post, Edisi Senin, 18 November 2024

nukman senam bersama

Nukman Ajak Masyarakat Sukseskan Pilkada

Netralitas ASN Kunci Pilkada Berintegritas

Netralitas ASN Kunci Pilkada Berintegritas

Praperadilan Tom Lembong Uji Keabsahan Bukti Perkara

Praperadilan Tom Lembong Uji Keabsahan Bukti Perkara

BERITA TERBARU

  • Koran Digital Lampung Post, Edisi Weekend, 21 September 2025 21 September 2025
  • Koran Digital Lampung Post, Edisi Weekemd, 21 September 2925 21 September 2025
  • Rashford Menangkan Barcelona, City Tekuk Napoli 20 September 2025
  • Bhayangkara FC Menang Tipis atas Persik 20 September 2025
  • Koran Digital Lampung Post, Edisi Sabtu 20 September 2025 20 September 2025

TOP NEWS

Benang Merah Konflik Manusia dengan Satwa

23 Ribu Peserta Gagal Masuk SMA/SMK Negeri

Tembus Rp12,42 Miliar Ekonomi Syariah kian Kokoh

Jalur SPMB SMP Prioritaskan Jarak

Perencanaan Keuangan Kunci Kemapanan Finansial

Perkuat Akses Keuangan Inklusif

Kebingungan Peserta Warnai Hari Pertama SPMB

Buka Ekspor Sawit di Pasar Eropa

Perketat Pengawasan Truk ODOL

Kreatif Hadapi Efisiensi Anggaran

POPULAR POST

  • kantor DPRD lampung Utara

    Pelantikan Pimpinan DPRD Lampura Berlangsung Sederhana

    0 shares
    berbagi 0 Tweet 0
  • BPK RI Periksa Keuangan Polres Lampung Timur

    0 shares
    berbagi 0 Tweet 0
  • Koran Digital Lampung Post, Edisi Selasa, 16 September 2025

    0 shares
    berbagi 0 Tweet 0
  • Koran Digital Lampung Post, Edisi Rabu, 17 September 2025

    0 shares
    berbagi 0 Tweet 0
  • Koran Digital Lampung Post, Edisi Senin, 15 September 2025

    0 shares
    berbagi 0 Tweet 0
Facebook Twitter Youtube RSS Instagram

Tentang Kami

 

LampungpostID adalah laman berita resmi Harian Umum Lampung Post. Laman ini berada dalam naungan PT Masa Kini Mandiri, penerbit Koran Lampung Post yang menyajikan informasi berkualitas untuk melengkapi kehadiran koran edisi cetak di masyarakat.

Alamat Kami

PT Masa Kini Mandiri, Jl. Soekarno – Hatta No. 108, Hajimena, Lampung Selatan

Phone : (0721) 783-693
Fax : (0721) 783-578
Email : redaksi@lampungpost.co.id

Redaksi
Tentang Kami

Iklan & Sirkulasi

Sri Agustina : 0895-3463-91035
Ja’far Shodiq : 0812-1811-4344
Dat S Ginting 0822-6991-0113
Setiaji B. Pamungkas : 0813-6630-4630

LampungpostID © 2022

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • LAPORAN UTAMA
  • EKONOMI
  • KOTA
  • RUWA JURAI
  • PENDIDIKAN
  • LAMBAN PILKADA
  • RAGAM
  • DESA
  • OPINI
  • FOKUS
  • E-PAPER
  • INDEKS

LampungpostID © 2022

Open chat
1
Anda butuh bantuan ?
Admin Lampungpost.id
Halo, ada yang bisa kami bantu ?