Bandar Lampung (Lampost.co)— Cuaca di Kota Bandar Lampung saat ini sedang panas-panasnya. Lewat pantauan aplikasi cuaca suhu panas di Bandar Lampung capai 32 derajat celsius.
Apabila terpapar dalam waktu yang lama oleh panas matahari akan mengakibatkan beberapa penyakit. Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Lampung, dr. Josi Harnos, mengingatkan pentingnya perlindungan tubuh dari bahaya paparan sinar matahari berlebih.
Menurutnya, masyarakat yang harus beraktivitas di luar ruangan pada jam-jam terik. Khususnya pukul 10.00 hingga sore hari, perlu menggunakan tabir surya atau sunscreen untuk mencegah luka bakar akibat sinar UV.
“Paparan sinar matahari terlalu lama bisa menyebabkan sensasi luka bakar. Seperti kulit kemerahan meskipun baru tahap awal. Ini sudah termasuk dalam kategori luka bakar,” ujar dr. Josi lewar telepon, Jumat, 8 November 2024.
Ia menambahkan, penggunaan sunscreen dapat membantu mencegah terbakarnya kulit dari sinar matahari. Menurutnya masyarakat dianjurkan memilih produk dengan kualitas terbaik.
Selain perlindungan dari sinar matahari, Josi juga menekankan pentingnya menjaga kecukupan cairan tubuh.
“Cairan terbaik adalah air putih. Namun, jika ada minuman yang mengandung elektrolit, seperti air kelapa organik, itu juga baik untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang saat beraktivitas di siang hari,” jelasnya.
Josi juga mengingatkan agar masyarakat mengenakan pakaian lengan panjang saat beraktivitas di luar ruangan guna mengurangi paparan langsung ke kulit.
Hal ini dilakukan sebagai upaya tambahan dalam menjaga tubuh dari risiko kesehatan yang lebih serius, seperti heat stroke atau serangan panas.
“Heat stroke terjadi saat tubuh mengalami paparan panas ekstrem tanpa adanya proteksi tambahan. Risiko ini semakin besar bagi orang yang biasanya jarang beraktivitas di luar ruangan,” kata dr. Josi.
Heat stroke, lanjutnya, terjadi karena tubuh yang tidak terbiasa akan ‘kaget’ saat harus menyesuaikan dengan suhu luar yang tinggi, sehingga timbul reaksi heat stroke.