Jakarta (Lampost.co) – Film GJLS: Ibuku Ibu-Ibu siap tayang di bioskop mulai 12 Juni 2025 mendatang. Trio komedian GJLS—Rigen Rakelna, Ananta Rispo, dan Hifdzi Khoir—akan tampil sebagai pemeran utama.
Poin Penting
-
Film GJLS: Ibuku Ibu-Ibu tayang di bioskop mulai 12 Juni 2025.
-
Dibintangi trio komedian GJLS: Rigen Rakelna, Ananta Rispo, dan Hifdzi Khoir.
-
Poster resmi film dibuat blur dan tidak memperlihatkan wajah pemeran secara jelas.
-
Poster juga menampilkan karakter perempuan misterius yang identitasnya disembunyikan.
-
Produser Indra Yudhistira menyebut desain poster adalah hasil proses kreatif panjang.
-
Poster blur mewakili gaya komedi absurd khas GJLS.
Namun, hal menarik datang bukan dari sinopsisnya terlebih dahulu, melainkan dari desain posternya yang tak biasa.
Poster resmi film ini terlihat sengaja dibuat blur, bahkan wajah para pemeran utamanya tampak tidak jelas.
Menurut Indra Yudhistira, Produser Eksekutif dari Amadeus, keputusan ini lahir dari proses kreatif yang cukup panjang. “Poster ini hasil debat panjang tim kreatif. Banyak versi aneh sempat kami coba,” ujar Indra dalam konferensi pers.
Ia mengungkapkan bahwa poster final baru diputuskan sesaat sebelum konferensi digelar di Jakarta Selatan.
Tak hanya blur, poster juga menyimpan satu karakter perempuan yang wajahnya ditutupi dengan efek misterius.
Indra menjelaskan bahwa ketidakjelasan poster ini justru mencerminkan kekacauan absurd khas GJLS. “Film ini tidak menawarkan karakter sempurna, tapi kekacauan yang hangat dan tentu saja menghibur,” jelasnya.
Trailer final juga dirilis bersamaan di akun resmi Instagram @gjls.ibuku.ibuibu dan @gjlsentertaiment.
Netizen langsung heboh. Banyak yang tertawa karena adegan gokil khas GJLS ditampilkan tanpa filter.
Ibuku Ibu-Ibu bercerita tentang tiga bersaudara egois yang menentang rencana ayah mereka menikah lagi.
Konflik bermula ketika sang ayah ingin menikah setelah kematian istri, sementara anak-anaknya belum rela.
Namun, di balik konflik konyol itu, film ini menyimpan pesan tentang keluarga, kehilangan, dan penerimaan.
Dengan gaya komedi segar dan absurditas khas GJLS, film ini diyakini mampu mencuri perhatian penonton.
Poster blur yang tak biasa, karakter misterius, dan jalan cerita tak terduga jadi daya tarik utamanya.
Film ini membuktikan bahwa kekacauan pun bisa menjadi sarana menyampaikan kasih sayang secara jujur.