Jakarta (Lampost.co)–Komedian Babe Cabita meninggal dunia pada Selasa, 9 April 2024 tepat pada pukul 06.38 di RS Mayapada Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Babe Cabita dikenal dengan sosok yang lucu dan santai dengan ciri khas rambut kribonya.
Babe merupakan penggerak pertama jalannya komunitas Stand-Up Indo Medan. Sebuah komunitas komedi Indonesia yang besutan Ernest Prakasa dan berdiri sejak 2011 lalu.
Cerahnya karir Babe Cabita, ternyata Babe meniti karir bermula karena ketidaksengajaan. Dalam sebuah program acara Babe menceritakan tentang dirinya yang bermula manggung stand-up karena tidak sengaja.
Baca Juga: Cegah Penyakit di Musim Pancaroba dengan Lima Minuman Tradisional
Babe meninggal setelah mengidap penyakit langka anemia aplastik. Ia sengaja tak mengumbar penyakitnya itu.
Anemia aplastik adalah kondisi langka namun serius di mana sumsum tulang tidak menghasilkan jumlah sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit yang cukup. Ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius karena tubuh kekurangan sel darah dan tidak dapat melakukan fungsi vitalnya.
Anemia aplastik terjadi ketika sumsum tulang mengalami kerusakan atau gangguan, yang menghambat produksi sel darah. Beberapa penyebab yang diketahui meliputi:
Faktor Autoimun: Sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat dalam sumsum tulang.
Paparan Zat Beracun: Seperti pestisida, bahan kimia industri, atau obat-obatan tertentu.
Infeksi Virus: Seperti virus hepatitis, HIV, atau virus lain yang merusak sumsum tulang.
Radiasi atau Paparan Radiasi Tinggi: Misalnya, dalam pengobatan kanker.
Gejala Anemia Aplastik
Gejala anemia aplastik dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan kondisi tersebut. Beberapa gejala umum termasuk:
Kelelahan yang Berlebihan: Kekurangan sel darah merah dapat menyebabkan kelelahan dan lemah.
Infeksi Berulang: Kekurangan sel darah putih dapat membuat tubuh rentan terhadap infeksi.
Pendarahan Mudah: Kekurangan trombosit dapat menyebabkan pendarahan atau memar yang tidak wajar.
Denyut Jantung Cepat atau Pusing: Akibat dari kurangnya sel darah merah.
Pengobatan
Diagnosis anemia aplastik melibatkan serangkaian tes darah dan pemeriksaan sumsum tulang. Setelah diagnosis pengobatan biasanya tergantung pada tingkat keparahan dan penyebabnya. Beberapa pilihan pengobatan meliputi:
Transplantasi Sumsum Tulang: Untuk menggantikan sumsum tulang yang rusak dengan yang sehat.
Terapi Imunosupresif: Untuk menekan sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan kerusakan pada sumsum tulang.
Transfusi Darah Rutin: Untuk menggantikan sel darah yang kekurangan.
Pencegahan dan Perawatan
Menghindari paparan zat beracun, virus, atau radiasi dapat membantu mencegah anemia aplastik. Jika seseorang memiliki kondisi medis yang dapat menyebabkan anemia aplastik, penting untuk berbicara dengan dokter untuk memahami risiko dan tindakan pencegahan yang tepat.