Bandar Lampung (Lampost.co) — Memancing di laut menjadi aktivitas yang dilakukan pria paruh baya ini selama belasan tahun terakhir. Ari Anggara menjalani hobinya itu secara rutin dengan menyewa perahu Rp1,2 juta per malam.
Dia bersama enam temannya biasa berangkat memancing sekitar pukul 16.00 WIB. Sebab, ikan besar lebih agresif saat malam hari. Sehingga, rombongannya kerap bermalam di atas kapal demi mendapatkan banyak ikan.
“Apalagi kalau mendekati pagi, subuh jam 3 biasanya ikan besar sedang agresif,” ujar Ari, saat diwawancara Lampost.co, Jumat, 5 Januari 2024.
Dia mengaku merasa kepuasan tersendiri saat menjalankan hobinya itu. Adrenalinnya sangat terpacu ketika joran melengkung tajam akibat tarikan ikan yang begitu kuat. “Cocok untuk melepas penat, apalagi kalau udah menarik ikan, pokoknya seneng saja rasanya,” ujar dia.
Terlebih, saat memancing selalu ada memori yang berkesan dalam ingatannya. Salah satu pengalaman yang tidak pernah dilupakannya saat berhasil menarik ikan Simba 8 kg.
“Saya sempat mau pasrah melihat senar itu mau putus dan butuh tenaga ekstra buat mengangkatnya, itu berkesan banget,” ujarnya.
Dia paling menyukai jenis ikan Giant Trevally (GT). Ikan tersebut bisa hidup hingga panjang 170 cm dan berat 80 kg. Ikan itu menyukai perairan dengan kadar garam rendah, tetapi setelah besar dapat ditemukan di berbagai zona laut.
Sementara untuk lokasi memancing, dia menyerahkan sepenuhnya kepada pemilik kapal. Sehingga, pemilik kapal juga harus memahami lokasi-lokasi terbaik yang disenangi pemancing.
“Biasanya cari laut gosongan atau laut yang banyak karang-karang mati. Biasanya banyak ikan kerapu, tambakang, dan ikan-ikan karang lainnya,” kata dia.
Hobi serupa juga dijalani Ibnu Kahar. Pemuda 25 tahun itu sejak remaja memang tidak pernah absen ikut ayahnya berangkat memancing ikan di laut.
Aktivitas itu dijalani hingga usianya kini menginjak dewasa. “Puncak kepuasan tertinggi saat mancing itu ada pada tarikan ikan. Apalagi, kalau ikannya sudah naik ke perahu, senengnya bukan main,” kata Ibnu.
Dia kerap mendatangi perairan sekitar pulau Sebesi, dekat Gunung Anak Krakatau. Meski harus menempuh jarak yang cukup jauh dari Bandar Lampung, hasrat memancing yang memuncak tidak akan membuatnya berpikir panjang.
“Biasanya saya sama teman patungan bayar sewa kapal besar sekitar Rp1,5 juta hingga Rp2 juta. Sekalian bawa kompor terus masak di tempat lebih nikmat,” katanya.