Bandar Lampung (Lampost.co) — Pangkalan Angkatan Laut Lampung bersama
Brigif 4 Marinir/BS menggerebek tempat penyegaran
Baby Lobster, Kamis, 13 Juni 2024 pukul 19.30 WIB. Lokasi milik Ko Halim tersebut berada pada Perum Nila Rahayu 3 Teluk Betung Selatan, Bandar Lampung.
.
Berdasarkan informasi Ko Halim sapaan akrabnya memang sudah cukup lama berkecimpung pada dunia pasar gelap benih benih lobster (BBL). Namun selalu lolos dari jeratan hukum dan berhasil kabur. Hingga saat ini Ko Halim belum tertangkap dan masih menghilang.
.
Komandan Lanal Lampung, Kolonel Laut (P) Dwi Atmojo menyebut tersangka inisial H sudah tidak ada di lokasi saat tim gabungan melakukan penggerebekan. “Tersangka inisial H sudah tidak ada di lokasi saat digerebek. Dugaannya penyegaran baby lobster sedang beroperasi,” katanya, Jumat, 14 Juni 2024.
.
Sebelumnya terbongkarnya gudang tersebut berdasarkan hasil pengembangan penangkapan baby lobster oleh Lanal Banten, Kamis, 13 Juni 2024, sekitar pukul 18.15 WIB.
.
Dari hasil penangkapan, selain menemukan 77.800 ekor BBL senilai Rp7 miliar. Petugas juga mengamankan seorang terduga pelaku berinisial LMP (47). Selanjutnya pelaku dimintai keterangannya karena diduga terkait dengan jaringan penyeludup BBL wilayah Lampung.
.
Penyeludupan benih bening lobster (BBL) sebanyak 77.800 ekor tujuan Vietnam melalui jalur Pulau Sumatera. Sebelum terkirim untuk kebutuhan luar negeri BBL, terlebih dari transit pada Prum Nila Rahayu milik Ko Halim.
Advertisement. Scroll to continue reading.