Jakarta ( Lampost.co)–Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia ( PWI ) Hendry Ch Bangun akhirnya menuntaskan pelaksanaan sanksi dan rekomendasi Dewan Kehormatan ( DK ). Hal ini berkenaan dengan dugaan penyalahgunaan dana sponsorship Forum Humas BUMN untuk penyelenggaraan Uji Kompetensi Wartawan (UKW ) yang PWI selenggarakan.
“Semua sanksi dan rekomendasi telah kami terima dan laksanakan sebagai bentuk kepatuhan kepada keputusan DK,” kata Hendry bersama Ketua Dewan Kehormatan Sasongko Tedjo. Hal ini seusai Rapat Pleno diperluas Pengurus PWI, menghadirkan anggota DK, Dewan Penasehat dan Pakar, Kamis, 27 Juni 2024 di Kantor Gedung Dewan Pers Jakarta.
Tiga keputusan penting dalam rapat tersebut yakni, pertama, Pengurus Harian PWI Pusat menerima keputusan sanksi dan rekomendasi DK termasuk pengembalian dana cashback Rp1,08 miliar dan pertanggungjawaban dana fee Rp691 juta yang sebagian masih dalam proses.
Baca juga: PWI Laksanakan Saknsi Dewan Kehormatan, Kasus Dana UKW BUMN Selesai
Kedua, menerima pengunduran diri dari kepengurusan tiga pengurus yakni Sekjen Sayid Iskandar, Wabendum Mohammad Ihsan, dan Syarif Hidayatullah yang sebelumnya DK meminta mengeluarkan dari kepengurusan.
Ketiga, pergantian pengurus yang telah mengundurkan diri terlaksana sekaligus pergantian pengurus lain berdasarkan kebutuhan organisasi.
Setelah keputusan dan sanksi DK terlaksana, maka Ketua Umum dan Ketua DK bersepakat mengakhiri kemelut di organisasi wartawan terbesar dan tertua itu dalam beberapa bulan terakhir.
Sasongko menjelaskan terkait dugaan terjadinya korupsi yang santer di media. Dewan Kehormatan sesuai tugasnya, memastikan apakah ada pelanggaran PD PRT, Kode Etik dan Kode Perilaku. Dengan keluarnya sanksi maka memang terjadi pelangggaran. Namun DK tidak pernah menyatakan ada atau tidaknya korupsi karena itu sudah masuk ranah hukum. Yang selama ini adalah dugaan penyalahgunaan keuangan. Setelah pengembalian dan pertanggungjawabkan, maka semua telah selesai.
Sasongko Tedjo dan Hendry sepakat semua permasalahan yang terjadi hendaknya menjadi pelajaran berharga bagi PWI. Pengelolaan organisasi terutama keuangan harus semakin transparan dan akuntabel.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT