Bandar Lampung (Lampost.co) — Polda Lampung menangani 6 kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dalam periode waktu Januari – Juli 2024. Jumlah tersebut merupakan jumlah laporan yang diterima Polda Lampung selama waktu tersebut.
Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Umi Fadilah Astutik, mengungkapkan kasus itu 4 di antaranya terjadi di Bandar Lampung. Sementara 2 kasus lainnya berasal dari Pesawaran dan Tanggamus.
Berdasarkan catatannya, paling banyak laporan yang mereka terima yakni pada Juni ada 2 kasus. Lalu Januari 1 laporan, Maret 1 laporan, April 1 laporan, dan Juli 1 laporan.
“Untuk kasus yang melapor di Polda Lampung sementara totalnya 8 kasus,” ungkapnya, Rabu, 25 September 2024.
Ia menjelaskan, empat kasus KDRT itu saat ini masih pada tahap penyelidikan oleh Subdit PPA Ditkrimum Polda Lampung. Kemudian 1 kasus di hentikan penyelidikannya dan 1 kasus lagi berakhir restorative justice (RJ).
“4 kasus yang Polda Lampung tangani saat ini masih pada tahap penyelidikan,” kata dia.
Umi menambahkan, di 2023 lalu tercatat ada 10 kasus KDRT yang Polda Lampung tangani. Hingga saat ini sebagian kasus dan pelaporannya masih tahap penyelidikan.
Cegah KDRT
Sebelumnya, Umi menyampaikan, KDRT adalah masalah serius yang mesti mereka hadapi bersama-sama. Setiap anggota keluarga mesti memahami tanda dan langkah yang mesti pihaknya ambil untuk mencegah KDRT.
“Penting bagi kita semua untuk memahami tanda-tanda KDRT. Serta langkah-langkah yang bisa kita ambil untuk mencegahnya,” jelasnya.
Menurutnya, setiap anggota keluarga harus memiliki kesadaran dan empati untuk menciptakan rumah yang bebas dari kekerasan. Keluarga harus saling mendukung dan melindungi satu sama lain.
Selain itu, pemberdayaan perempuan juga penting untuk mencegahnya menjadi korban kekerasan. Sehingga perempuan bisa menciptakan situasi rumah tangga yang harmonis dan aman.
“Polda Lampung terus berkomitmen untuk melakukan edukasi dan kampanye pencegahan KDRT. Serta mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersinergi dalam upaya ini,” ujarnya.
Umi menambahkan, pihaknya juga siap berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mencegah terjadinya KDRT. Ia juga berkomitmen untuk terus melakukan edukasi dan kampanye pencegahan KDRT.