Bandar Lampung (Lampost.co) — Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) bersiap melepas 4.883 mahasiswa untuk kuliah kerja nyata (KKN) 2024. Jumlah itu terbagi atas KKN reguler 4.798 mahasiswa dan KKN non-reguler 85 mahasiswa.
Mahasiswa KKN reguler akan tersebar di empat kabupaten. Keempatnya adalah Lampung Barat 1.127 mahasiswa, Mesuji (805), Lampung Selatan (1.346), dan Pesawaran (1.520).
Sementara untuk KKN Non Reguler terdiri dari KKN Internasional yang terdapat 18 mahasiswa. Mereka akan tersebar di Malaysia, Thailand, Jepang, dan Korea Selatan antara Juli – Agustus 2024.
BACA JUGA: Rektor UIN RIL Harap Lulusannya Jadi Solusi Permasalahan Sosial di Masyarakat
Selain itu, lima mahasiswa KKN Kebangsaan pada 22 Juli-22 Agustus dan lima mahasiswa KKN Moderasi Beragama pada 16 Juli-25 Agustus.
Lalu 10 mahasiswa KKN Melayu Serumpun pada 17 Juli-26 Agustus dan 24 mahasiswa KKN Siger Berjaya pada 25 Juni-25 Juli.
Kemudian sembilan orang KKN Kolaborasi dengan UIN Bandung pada 16 Juli-25 Agustus dan 14 orang KKN Kolaborasi dengan UIN Yogyakarta pada 10-22 Agustus.
Interaksi dengan Masyarakat
Rektor UIN Raden Intan, Prof Wan Jamaluddin, mengatakan dosen pembimbing lapangan (DPL) KKN dapat turut mengembangkan diri dalam pengabdian kepada masyarakat. Sebab, tugas DPL sangat penting untuk berinteraksi dengan tokoh masyarakat, agama, dan adat di lokasi KKN.
Interaksi itu dapat membantu DPL dalam memahami budaya dan adat daerah setempat. Sehingga, program KKN dapat lebih tepat sasaran dan bermanfaat bagi masyarakat.
Interaksi dengan masyarakat dan pemahaman budaya lokal dapat membuka peluang untuk penelitian yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
“Inspirasi itu bisa berupa data, problem, potensi, sosial budaya, termasuk ekonomi. Potensi itu dapat menjadi tema penelitian dan kerja sama kelembagaan antara UIN dengan pemerintah ataupun stakeholder terkait,” ujar Prof Wan, saat rapat koordinasi bersama DPL.
Menurut dia, KKN bukan hanya sekadar rutinitas tahunan, tetapi kesempatan emas bagi dosen untuk mengamalkan nilai-nilai strategis dalam pengabdian ke masyarakat.
Menjadi DPL adalah amanat yang memiliki nilai strategis, bukan hanya melaksanakan rutinitas sebagai dosen. Namun, dapat mengembangkan diri dalam program tri dharma perguruan tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat.
Ia juga turut mengajak DPL untuk bisa mempromosikan UIN RIL. Sebab, kampus saat ini meneguhkan visi besar sejak transformasi kelembagaan untuk berwawasan lingkungan.
“KKN memiliki makna dan nilai strategis dalam memperteguh dan memperkuat konsep wawasan. Lalu praktik wawasan lingkungan bagi kalangan sivitas akademika UIN RIL,” kata dia.