Bandar Lampung (Lampost.co) — Memaknai kemerdekaan tidak cukup hanya dengan mengibarkan bendera atau menggelar upacara. Semangat itu harus juga terwujud dalam kontribusi nyata yang memberi dampak langsung kepada masyarakat.
Hal tersebut tersampaikan oleh Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung, Albet Maydiantoro. Ia menegaskan pemuda memiliki tanggung jawab besar melanjutkan perjuangan para pahlawan dengan cara yang relevan pada zamannya.
Menurutnya, nilai gotong royong, kreativitas, inovasi, serta menjaga persatuan bangsa harus terus menjadi pegangan generasi muda. “Pemuda harus menghadirkan karya yang berdampak. Itu cara kita menghargai jasa pahlawan sekaligus mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya, Senin, 18 Agustus 2025.
Kemudian dalam konteks pendidikan, Albet menilai peran mahasiswa sangat strategis. Mahasiswa harus menjadi pembelajar sepanjang hayat, bukan hanya mengandalkan ilmu dari ruang kuliah.
“Saya selalu mendorong mahasiswa untuk terus mencari, menggali, dan mempraktikkan pengetahuan dalam kehidupan nyata. Dengan begitu, mereka bisa hadir sebagai generasi berkualitas yang siap membawa bangsa ini maju,” katanya.
Selanjutnya ia juga menyoroti pentingnya penguasaan teknologi era digital. Namun, ia mengingatkan agar kemampuan tersebut tetap teriringi dengan etika dan nilai kemanusiaan.
“Penguasaan teknologi memang kunci, tapi jangan sampai mengabaikan aspek moral dan kemanusiaan. Karya yang lahir dari pemuda seharusnya mampu memberi manfaat luas, bukan hanya untuk diri sendiri,” jelasnya.
Kemudian menurutnya, mahasiswa dan pemuda harus memiliki optimisme dalam berkarya. Dengan pengetahuan yang terperoleh, mereka dapat menciptakan inovasi yang berdampak tidak hanya tingkat lokal, tetapi juga nasional hingga internasional.
Selanjutnya Albet juga mengajak seluruh pemuda Lampung untuk tetap menjaga jati diri dengan merawat budaya daerah.”Isi kemerdekaan ini dengan karya, inovasi, dan kreasi yang nyata. Namun, jangan pernah meninggalkan kearifan lokal Lampung. Itu yang harus terus kita jaga,” katanya.