Bandar Lampung (Lampost.co) — Gerakan Literasi Sekolah (GLS) Kota Bandar Lampung mengadakan peluncuran buku antrologi puisi dan festival literasi, Senin, 20 Mei 2024.
Bertempat di GSG SMAN 9 Bandar Lampung, kegiatan ini menghadirkan perwakilan dari guru dan siswa SMA, SMK, dan Pendidikan Khusus (Diksus) se-Kota Bandar Lampung.
Ketua GLS Bandar Lampung, Ngimron Rosadi mengatakan kegiatan ini merupakan agenda rutin yang bertujuan menjaring bibit-bibit muda sebagai pelopor gerakan literasi di Provinsi Lampung.
Dalam kegiatan ini, kata Ngimron terdapat 117 siswa dari tingkat SMA, SMK, dan Diksus se-Kota Bandar Lampung yang terlibat. Mereka tergabung dalam enam cabang lomba yang digelar yakni cipta cerpen, cipta puisi, baca puisi, design poster, komik digital, dan cipta film pendek.
“Nama-nama pemenangnya sudah diumumkan dan hari ini kita akan berikan apresiasi berupa piala dan ada sedikit uang pembinaaan,” kata Ngimron.
Selain festival lomba, dalam kegiatan ini GLS juga turut meluncurkan buku antropologi puisi yang merupakan kumpulan karya dari guru-guru.
“Sekarang kita sedang urus izinnya, kalau sudah direvisi dengan baik, mungkin ke depan kita bisa kirimkan ke lembaga-lembaga untuk sumber literasi,” ujarnya.
Masih Rendah
Sementara itu, Ketua GLS Provinsi Lampung, Linda Krisnawati menyadari bahwa kondisi literasi di Lampung saat ini masih tergolong rendah.
Oleh karenanya, kegiatan ini menjadi salah satu upaya yang bisa dilakukan guna meningkatkan indeks literasi Lampung. Selain itu, kata Linda, GLS saat ini tengah menggalakkan kegiatan literasi untuk kabupaten dan kota, terutama dalam hal pemanfaatan perpusatakaan sebagai penggerak literasi daerah.
“Setiap pagi kita mengusahakan sekolah-sekolah itu untuk melaksanakan literasi di setiap satuan pendidikan. Kita sedang berusaha agar literasi di perpustakaan-perpustakaan itu bisa lebih banyak jumlahnya dibandingkan tahun ini,” kata dia.
Sementara itu, mewakili Kacabbid wilayah 1, Minda Tuah Putri turut menyambut baik langkah GLS Kota Bandar Lampung untuk menggairahkan literasi bagi pelajar.
Ia berharap, akan lebih banyak lagi wadah serta kegiatan yang bisa dimanfaatkan para peserta didik sebagai upaya menuangkan kreatifitas dan bakat yang dimilikinya.
“Apa yang bisa dituangkan anak-anak bisa dituangkan dalam acara festival atau kegiatan lainnya. Itu bagus untuk mengembangkan lagi kreasi-kreasi yang bisa dimiliki anak-anak,” ucapnya.