Liwa (Lampost.co): Puluhan warga perwakilan dari Pekon Srimenanti dan Sidodadi Kecamatan Air Hitam, Lampung Barat mendapat penyuluhan tentang antisipasi dan penanggulangan bencana alam, Senin, 20 Mei 2024.
Penyuluhan antisipasi bencana alam itu, Kodim 0422 laksanakan dalam rangka mengisi kegiatan TMMD ke-120. Penyuluhan itu penting, mengingat sebagian besar wilayah Lampung Barat merupakan daerah rawan bencana. Baik bencana longsor, gempa bumi, maupun banjir. Kegiatan penyuluhan bencana alam terpusat di Balai Pekon Srimenanti. Menghadirkan narasumber dari BPBD Lampung Barat dan anggota Kodim 0422.
Baca juga: BPBD Asah Kapasitas Personel Tanggap Bencana
Kepala BPBD Lampung Barat, Padang Prio Utomo menyampaikan, antara lain penyuluhan penanggulangan bencana alam ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada masyarakat. Yakni tentang bagaimana upaya pencegahan dan pengendalian terhadap bencana alam.
“Hal ini kita lakukan karena bencana alam sering menimbulkan dampak besar (kerugian materi bahkan jiwa). Sehingga perlu adanya antisipasi sejak dini dan pengendalian. Apalagi wilayah Lampung Barat memang merupakan daerah yang masuk dalam peta rawan bencana alam,” katanya.
Menurutnya, sebagian besar wilayah Lampung Barat merupakan daerah rawan bencana alam. Maka, pihaknya memandang bahwa pentingnya penyelenggaran penyuluhan kepada masyarakat. Hal itu agar masyarakat mengetahui tentang bagaimana mempersiapkan diri untuk menghadapi dan menanggulangi kemungkinan adanya bencana itu.
Dia mengatakan penyuluhan pencegahan dan pengendalian bencana alam bagi perwakilan masyarakat dua pekon pada kegiatan TMMD. Yaitu Pekon Srimenanti dan Pekon Sidodadi. Dua pekon ini merupakan wilayah rawan bencana longsor dan gempa bumi.
“Karena itu juga perlu memiliki lokasi yang dapat menjadi tempat evakuasi mandiri di wilayah setempat,” kata dia.
Desa Tangguh Bencana
Melalui penyuluhan ini, pihaknya berharap masyarakat Pekon Srimenanti dan Sidodadi dapat menjadi tangguh bencana. Kemudian memiliki kesiapsiagaan untuk pencegahan dan penanggulangan apabila suatu saat terjadi bencana.
“Pada prinsipnya semua pihak tidak ada yang menginginkan akan terjadi bencana. Tetapi mengingat daerah ini memang rawan bencana, maka upaya pencegahan perlu kita lakukan. Sebab kejadian bencana itu, tidak bisa kita prediksi di mana lokasinya dan kapan waktu terjadinya,” ujarnya.
Menurutnya hal yang bisa dilakukan adalah kesiapsiagaan sejak dini berdasarkan sejarah yang pernah terjadi dan kondisi alam sekitar. “Karenanya masyarakat harus siap untuk menghadapi bencana, baik itu gempa bumi, longsor maupun banjir,” kata Padang.
Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News.